Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga TKI Milka: Baru Selesai Telepon 5 Menit, Kok, Sudah Meninggal

Kompas.com - 12/03/2018, 14:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com — Kematian mendadak tenaga kerja Indonesia (TKI) Milka Boimau di Malaysia hingga saat ini belum diterima keluarganya di Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adik kandung Milka, Agustinus Boimau, menilai, kematian kakaknya itu tidak wajar karena beberapa saat sebelum meninggal, Milka menelepon dirinya.

Agustinus menuturkan, kabar meninggalnya sang kakak diterima langsung olehnya melalui sambungan telepon, Rabu (7/3/2018). Ia dihubungi seorang anggota kepolisian Malaysia bernama Usman.

"Saya ditelepon kakak saya. Dia (Milka) menanyakan kondisi keluarga dan berencana pulang kampung. Dia bilang kalau pulang kampung apakah keluarga masih menerima dia atau tidak," ucap Agustinus kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).

Baca juga: Jenazah TKI yang Meninggal di Malaysia Penuh Jahitan, Keluarga Tak Terima

Agustinus pun mengatakan bahwa Milka pulang saja ke kampung dan keluarga akan menerimanya dengan senang hati. Namun, tak berselang lama, seorang polisi dari Malaysia menelepon dan menginformasikan kabar duka itu.

"Kita lihat ini sangat janggal karena baru selesai telepon lima menit dengan kakak saya, kok, sudah meninggal," ujar Agustinus.

Agustinus menjelaskan, saat Milka menelepon dirinya, terdengar suara beberapa orang sedang ribut menggunakan bahasa Malaysia yang tak dipahaminya. Beberapa saat kemudian, telepon terputus dan tidak ada lagi komunikasi antara Milka dan dirinya.

"Kami keluarga saat ini masih berembuk untuk mengambil sikap karena kematian kakak saya ini janggal. Padahal, selama ini kondisi kakak kami sehat," ucapnya.

Agustinus mengaku akan menempuh jalur hukum atas kematian kakaknya yang tidak wajar itu.

Sebelumnya diberitakan, dua TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di Malaysia.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang Timoteus K Suban mengatakan, dua TKI itu meninggal karena sakit.

Baca juga: Sakit, 2 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia

Timoteus menjelaskan, dua TKI yang meninggal itu adalah Mateus Seman asal Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai, dan Milka Boimau asal Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.

"TKI Mateus meninggal di Tawau, Malaysia, 5 Maret 2018, karena sakit jantung. Sementara Milka Boimau meninggal di Penang, 7 Maret 2018, karena infeksi paru-paru," ucap Timoteus kepada Kompas com, Minggu (11/3/2018).

Kompas TV Dua perempuan warga negara Thailand ditangkap petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com