Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pilkada Jabar 2018, Berebut Suara "Swing Voter"

Kompas.com - 12/03/2018, 12:28 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Para kontestan di Pilkada Jawa Barat 2018 bakal melakoni debat publik perdananya di Gedung Sasana Busaya Ganesha (Sabuga), Senin (12/3/2018) malam nanti.

Pakar politik Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf mengatakan, debat publik tersebut menjadi ajang perebutan 40 persen suara pemilih tak loyal (swing voter).

"Kalau lihat dari survei konon kabarnya 60 persen masyarakat sudah memutuskan pilihannya ke mana. Nah, tinggal 40 persen yang belum menentukan atau swing voters, mereka (paslon) akan berebut itu. Satu di antara faktor dia memilih dan sosok yang dipilih itu dari visi misi program," ucap Asep saat dihubungi via telepon seluler, Senin siang.

"Mudah-mudahan itu bisa membantu dia (paslon), jadi tidak hanya asal punya visi, tapi harus realistis, inovatif agar bisa mengajak pemilih," sambungnya.

Baca juga : Saksikan Debat Publik Perdana Pilkada Jawa Barat di KompasTV, Senin Malam Ini

Asep yang turut tergabung dalam tim perumus debat di KPU Jawa Barat menjelaskan, debat perdana nanti akan memunculkan dua hal. Pertama, menilai kapasitas, kompetensi, dan wawasan pasangan calon soal kondisi Jawa Barat baik masalah, tantangan, maupun peluang Jabar di masa depan dengan pemaparan komunikatif yang mudah dipahami warga.

"Kedua, ingin memastikan komitmen mereka ke depan mau apa. Karena nanti akan didengar, dicatat oleh publik supaya nanti bisa menagih kalau dia tidak memenuhi janji," tuturnya.

Debat perdana kali ini mengambil tema ekonomi, politik, pemerintahan daerah, infrastruktur, hukum, pertahanan dan keamanan, industri, perdagangan dan teknologi, umum dan koperasi. KPU Jabar melibatkan 18 pakar dan guru besar sebagai perumus debat.

Asep mengakui tim sering kesulitan untuk menentukan substansi debat. Apalagi, waktu yang disediakan sangat terbatas untuk melucuti ragam persoalan di Jawa Barat.

Baca juga : Debat Pasangan Calon Pilkada Jabar Digelar di Tiga Tempat

Namun demikian, kata Asep, tim perumus telah menyiapkan materi seringkas mungkin tanpa menghilangkan substansi debat.

"Dua profesor saja susah karena berbeda pendapat apalagi 18 orang, yang satu ingin ada latar belakang dulu, fakta diuraikan, baru ke pertanyaan, ada yang ingin to the point ke pertanyaan, nanti calon eksplore sendiri, harus ada kemauan membuat data," jelas Asep.

"Jadi memang tidak mudah. Karena di Jabar itu ada 10 isu yang harus dibahas, tapi isu itu juga gak mudah karena begitu kompleks persoalan, susah untuk mencari pertanyaan yang mewakili. Tapi harapannya ada sesuatu yang bisa dieksplorasi oleh si calon," tandas dia.

Kompas TV KPU Jawa Barat resmi mengandeng KompasTV untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan debat Cagub dan Cawagub Jabar 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com