Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ikhlas Ayah Melepas Pratu Randi yang Tewas Saat Selamatkan Anak-anak di Tank

Kompas.com - 12/03/2018, 08:26 WIB
Caroline Damanik

Editor

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemakaman Prajurit Satu (Pratu) Randi Suryadi, anggota Batalyon Infanteri Mekanis Raider 412 Kostrad, Purworejo, Jawa Tengah, yang tewas dalam kecelakaan tank M-113 di Sungai Bogowonto diwarnai isak tangis.

Prosesi pemakaman dilaksanakan secara militer dimulai dari penyerahan jenazah dari keluarga pada inspektur upacara, hingga upacara penguburan jenazah. Jenazah dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Sirahcai, Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (11/3/2018).

Rekan-rekan Pratu Randi Suryadi dari Yonif 412 bersama anggota Kodim 0610 Sumedang berbaris rapi dan menyandang senjata laras panjang untuk memberikan penghormatan terakhir.

(Baca juga: Tank Masuk Sungai, Pratu Randi Tewas Terseret karena Kelelahan usai Selamatkan Anak-anak TK)

Ibunda Pratu Randi Suryadi, Oneng Rohaeni (45), beberapa kali tak sadarkan diri sehingga perlu dipapah oleh keluarganya.

Oneng Rohaeni bahkan sempat berteriak memanggil nama anak sulungnya tersebut saat dipapah berjalan mendekati makam yang masih basah dan penuh bunga.

Sementara itu, sang ayah, Eman Sumantara (53), dan adik Pratu Randi Suryadi, Ita Sukmawati (15), terus menangis.

Eman Sumantara mengungkapkan, keluarganya masih sulit menerima kepergian Pratu Randi Suryadi yang mendadak.

"Tapi mau bagaimana lagi, saya hanya bisa berusaha ikhlas," ujar Eman sambil terisak.

Pratu Randi meninggal setelah berupaya membantu para siswa Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Ananda Sindurjan dan seorang guru yang terbawa arus Sungai Bogowonto, Sabtu.

Anak-anak itu sebelumnya naik tank M-113 dalam rangka outbond di markas Yonif 412, Purworejo.

Rupanya kendaraan perang yang dinaiki anak-anak kecil tersebut tergelincir dan masuk ke Sungai Bogowonto.

(Baca juga: Fans MU dan Liverpool Bentrok Saat Nobar di Tangerang, Ini Penyebabnya)

Randi yang berada di lokasi kejadian langsung berupaya menyelamatkan para siswa, namun dia hanyut terbawa arus deras sungai.

Selain Randi, korban tewas lainnya yaitu Kepala PAUD Ananda Sidurjan, Iswandari (51).

Peristiwa yang menimpa Randi diketahui keluarga dari famili di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

"Pertama dikabari anak saya dari Batam. Pacar almarhum sering berkomunikasi dengan anak saya yang di Batam," ujar Cucu Suhenda (44), paman korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com