Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah TKI yang Meninggal di Malaysia Penuh Jahitan, Keluarga Tak Terima

Kompas.com - 11/03/2018, 23:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Jenazah Milka Boimau, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal dunia di Malaysia, akhirnya tiba di kampung halamannya di Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Minggu (11/3/2018) siang.

Setelah memeriksa jenazah Milka, keluarga besarnya pun protes keras, karena sekujur tubuh TKI perempuan malang itu penuh dengan jahitan.

"Kami tidak terima dengan kondisi adik kami. Ini jahitan apa. Kalau mau otopsi atau operasi, harus koordinasi dengan kami sebagai keluarga. Harus ada persetujuan dari kami sebagai keluarga," tegas Saul Boimau, kakak kandung Milka, kepada Kompas.com, Minggu (11/3/2018) malam.

Menurut Saul, semua keluarga tidak terima dengan kondisi jenazah Milka, yang penuh jahitan mulai dari leher, hingga perut bagian bawah. Bukan hanya itu saja, pada bagian telinga berwarna hitam seperti bekas pukulan.

Baca juga : Sakit, 2 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia

Padahal lanjut Saul, dari surat yang diterima oleh pihaknya dari KJRI Penang, tertulis bahwa penyebab Milka meninggal karena sesak napas akibat infeksi pada paru-paru, sehingga menurutnya tidak perlu dilakukan otopsi.

"Kenapa sakitnya hanya sesak napas, tapi jahit begini banyak, mulai dari leher sebelah menyebelah, hingga perut," ucapnya.

Senada dengan itu, Agustinus Boimau yang juga merupakan adik kandung dari Milka, mengaku kematian tersebut terkesan janggal.

"Kami keluarga saat ini masih berembuk untuk mengambil sikap. Karena kematian kakak saya ini janggal. Karena selama ini kondisi kakak kami sehat," ucapnya.

Agustinus mengaku, akan menempuh jalur hukum atas kematian kakaknya yang tidak wajar itu.

Sebelumnya diberitakan, dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di Malaysia.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang Timoteus K Suban mengatakan, dua TKI itu meninggal karena sakit.

Timoteus menjelaskan, dua orang TKI yang meninggal itu yakni Mateus Seman asal Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai dan Milka Boimau asal Desa Kotabes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.

"TKI Mateus meninggal di Tawau Malaysia, 5 Maret 2018, karena sakit jantung. Sedangkan Milka Boimau meninggal di Penang, 7 Maret 2018," jelas Timoteus kepada Kompas com, Minggu (11/3/2018).

Jenazah Milka Boimau diterbangkan dari Penang, Malaysia dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangab GA438.

"Data yang kami dapatkan, Milka Boimau meninggal karena sakit pneumonia (infeksi pada paru-paru),"ujarnya.

Kedua TKI asal NTT itu kata Timoteus tidak tercatat di BP3TKI Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com