Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bangga Riyanto, Saat Lukisannya Dijadikan Kenang-kenangan Untuk Presiden

Kompas.com - 10/03/2018, 11:51 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Usai menuntaskan kunjungan kerja di GOR Tri Dharma, Gresik, untuk memberikan bantuan sosial secara simbolis, Kamis (8/3/2018) lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan, menyempatkan diri mengunjungi warung makan Pak Elan 2, yang menyajikan makanan khas Gresik berupa olahan ikan bandeng.

Tidak sekedar bersantap makanan khas Gresik, namun pada kesempatan tersebut Presiden juga mendapat kenang-kenangan dari pemilik restoran yang beralamat di Jalan Veteran No.100, Gresik tersebut, berupa lukisan dua ekor ikan bandeng.

Lukisan tersebut hasil karya Muhammad Riyanto (53), warga Perumahan Grand Sutomo, Kelurahan Tlogopatut, Kecamatan Kebomas, Gresik. Riyanto oleh salah satu pemilik restoran, diberikan ‘job’ untuk membuatkan lukisan sebagai kenang-kenangan kepada Presiden Jokowi.

“Kebetulan Pak Suhartono, menantu dari pemilik warung Pak Elan, itu biasa pesan lukisan ke saya. Terus kemarin dipesan suruh buat lukisan, katanya untuk kenang-kenangan Pak Presiden,” tutur Riyanto, Sabtu (10/3/2018).

Baca juga : Pesan Presiden Jokowi agar Industri Besar Bantu Usaha Kecil dan Menengah

Order tersebut didapatkan Riyanto dari Suhartono, baru dua hari sebelum kedatangan Presiden ke Gresik. Mepetnya waktu pengerjaan, sempat membuat anggota komunitas Galeri Seni Rupa Gresik (Gasrug) ini dilanda gundah.

Terlebih, Riyanto sendiri sehari-hari juga bekerja sebagai desainer di salah satu perusahaan perhiasan yang ada di Kecamatan Rungkut, Surabaya. Sebagai karyawan biasa di perusahaan itu, tentu Riyanto harus membagi waktunya dalam mengerjakan job dari pemilik restoran Pak Elan.

“Saya mengerjakan lukisan itu total tujuh jam. Empat jam saat malam hari dipesan (6/3/2018) dan tiga jam pada Rabu (7/3/2018) malam, sebelum Pak Jokowi ke Gresik. Alhamdulillah selesai, dan bisa diserahkan oleh pemilik warung saat Pak Jokowi berkunjung Kamis (8/3/2018) kemarin,” terangnya.

Lukisan dengan bingkai berukuran 50x60 centimeter tersebut, dikatakan oleh Riyanto, dibuat dengan bahan cat akrilik. Dengan bentuk lukisan, berupa dua ekor ikan bandeng besar bertuliskan kaligrafi sebagai ikon. Sementara di sekitar ikon dua ikan bandeng besar, terdapat bandeng-bandeng kecil dan pudak berkeliling.

“Untuk bandeng yang atas, saya tulis nama Ibu Iriana Joko Widodo. Sedang yang bawah, Pak Jokowi,” beber pelukis yang mengaku belajar kaligrafi dari Ustadz Faiz Abdur Rozzaq di Bangil, Pasuruan tersebut.

Pemberian nama itu, diakui oleh Riyanto bukan tanpa alasan. Lantaran penempatan nama Jokowi di bawah, menurutnya memiliki makna bahwa Presiden Jokowi memiliki tanggung jawab besar kepada rakyat.

“Saya juga berpikir, Pak Jokowi itu kan Presiden RI ketujuh. Dan Surat Al Fatihah, juga terdiri dari tujuh ayat. Sehingga Bismillah semoga barokah,” pungkasnya.

Selain mendapatkan order dari pemilik restoran Pak Elan membuat lukisan sebagai kenang-kenangan untuk Presiden Jokowi, Riyanto juga mengatakan, beberapa lukisan hasil karya sebelumnya juga sudah sering dibeli oleh para pejabat. Baik pejabat pemerintahan, maupun pimpinan perusahaan yang ada di Gresik dan Jawa Timur.

Hanya saat dikorek lebih lanjut mengenai berapa harga yang dipatok kepada pemilik warung makan Pak Elan untuk lukisan itu, Riyanto enggan membeberkan. Karena ia dan Suhartono sudah sepakat, bila masalah harga menjadi rahasia mereka berdua.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com