Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 SD di Pedalaman NTT Jalankan Program Sekolah Aman Bencana

Kompas.com - 10/03/2018, 09:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOE, KOMPAS.com - Asnat Saba begitu cekatan membantu menggotong teman-temannya yang terluka untuk segera diobati.

Siswa kelas VI SDI Nenohaheun, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), sedang menggelar simulasi penanggulangan bencana di sekolahnya, Jumat (9/3/2018) pagi

Mengenakan rompi bermotif tenun suku Dawan dan seragam sekolahnya, Asnat terlihat bersemangat mengevakuasi satu persatu temannya yang terluka akibat bencana yang melanda sekolah mereka.

Meski keringat mengucur deras di wajahnya, tak menyurutkan Asnat dan 124 murid lainnya yang hidup di daerah terpencil untuk mengikuti simulasi bencana hingga tuntas.

Ratusan anak tersebut membagi perannya masing-masing. Ada yang bertugas sebagai kepala sekolah, guru, siswa, petugas tanggap darurat hingga perawat dan dokter.

Semua peran itu dijalankan dengan baik dan lancar, karena memang mereka sudah dilatih, sejak tahun 2015 lalu. Simulasi yang digelar itu berlangsung selama kurang lebih 30 menit.

Baca juga : Siswa SD di Perbatasan Pun Diajak Simulasi Bencana

Terlihat beberapa siswa kelelahan setelah sempat berlari. Namun senyum puas terus tersungging di bibir mereka, karena berhasil menjalankan peran mereka dengan baik.

Kepala Sekolah SDI Nenohaheun Albinus Alle mengaku, kegiatan simulasi ini digelar satu kali dalam tiga bulan di sekolah mereka.

Menurutnya, tujuan dilakukan simulasi ini yakni untuk meningkatkan kesiapsiagaan siswa terhadap ancaman bencana.

"Anak anak harus selalu diingatkan agar selalu sadar tentang bahaya bencana alam. Kami bisa menggelar simulasi berkat bantuan dari Plan Internasional Indonesia,"kata Albinus.

Albinus mengaku, kehadiran Plan International Indonesia melalui program sekolah aman sangat terbantu dan memotivasi guru-guru dan siswa karena, sekolah yang dipimpinnya mengalami perubahan berkat program dari Plan International. 

"Kita berharap program sekolah aman ini berkelanjutan dan bisa tersebar di seluruh NTT,"ucapnya. 

Country Director Plan International Indonesia Myrna Evora mengatakan, Plan dan Pemerintah Kabupaten TTS bersama sejak 2015 dan telah melaksanakan program sekolah aman bencana di 15 Sekolah Dasar rawan bencana di 15 desa di Kabupaten TTS. 

Program sekolah aman ini lanjut Myrna, merupakan kerjasama Plan International Indonesia dengan dukungan dana dari Plan Korea Nasional Office, Mirae Asset Daewoo dan Korea Internasional Coorporation Agensi (KOICA) dan pemerintah daerah TTS.

Plan dan pemerintah Kabupaten TTS lanjutnya, terus berupaya untuk memberikan akses pada lingkungan belajar yang aman untuk anak-anak melalui perkuatan bangunan dan fasilitas sekolah yang aman, peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan bencana di sekolah serta penguatan jaringan kerjasama program relawan Korea Selatan. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com