Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Titik di Kota Bandung Rawan Banjir

Kompas.com - 09/03/2018, 13:53 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung bersiaga menyambut puncak musim hujan bulan Maret ini. DPU Kota Bandung mencatat, sedikitnya ada 16 titik daerah rawan banjir yang tersebar di beberapa wilayah.

Sejumlah daerah langganan banjir di antaranya Gedebage, Pagarsih, Cibaduyut, dan di beberapa area pemukiman dekat aliran sungai.

Kepala Bidang Pemeliharaan DPU Kota Bandung, Tedi Setiadi mengatakan, mayoritas titik rawan banjir berada di sekitar daerah aliran sungai.

"16 titik di Kota Bandung itu yang rawan banjir biasanya kebetulan di dekat daerah aliran sungai," ujar Tedi saat dihubungi via telepon seluler, Jumat (9/3/2018) siang.

Tedi menjelaskan, faktor utama genangan yakni debit air yang tinggi akibat curah hujan lebat. Karakteristik banjir di Bandung, kata Tedi, relatif tidak menggenang terlalu lama.

Baca juga : Tanggul Sungai Jebol, Arcamanik di Kota Bandung Tergenang

"Seperti di Pagarsih, kalau dilihat dari hulu air ketika hujan besar terjadi penyempitan badan sungai jadi air akan deras ke bawah, ada penyempitan bangunan atau pun sampah sedimen. Saya lihat penanganan banjir itu kalau di Bandung harus banyak sekali komprehensif," tutur Tedi.

"Di Bandung banjirnya kan gak berhari-hari kecuali yang bersinggungan dengan sungai seperti di Gedebage, tapi setelah disedot aman. Di Pagarsih juga sama. Di Bandung ini hanya limpasan dari sungai saja," tambahnya.

Baca juga : Ridwan Kamil Resmikan Basemen Air untuk Antisipasi Banjir di Pagarsih

Meski genangan relatif sebentar, kata Tedi, DPU tetap menyiapkan tim reaksi cepat untuk mengatasi genangan air agar tak menghambat aktivitas masyarakat. Tedi mengatakan, ada enam tim yang disiapkan lengkap dengan pompa penyedot air.

"Tim kita ada 300 orang dibantu pasukan katak dan jurig cai. Total ada enam unit reaksi cepat. Mobil pompa ada tiga dengan yang kecil tiap wilayah punya," jelasnya.

Kompas TV Tingginya intensitas hujan di wilayah Bandung, Jawa Barat, menyebabkan aliran Sungai Citepus meluap, hingga menutup ruas Jalan Astana Anyar, Bandung. Sejumlah kendaraan terjebak derasnya arus luapan Sungai Citepus. Kamis malam (9/3), ruas jalan di Wilayah Astana Anyar, Bandung, seketika berubah bagai sungai berarus deras, akibat luapan Sungai Citepus. Akses jalan putus, meski ada pengendara roda 4 yang nekat menerobos banjir. Tidak hanya merendam ruas jalan utama, banjir juga melanda permukiman warga yang berada di sekitar wilayah Astana Anyar. Selain Astana Anyar, intensitas hujan yang masih cukup tinggi di wilayah bandung menyebabkan banjir di Pasteur. Selain di Jalan Astana Anyar dan Pasteur, banjir juga kembali menggenangi daerah Pagarsih. Dan kamis malam menjadi kali ke-5 daerah ini terendam banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com