Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya 4,5 Meter Ditangkap karena Sering Teror Warga dan Jarah Tambak

Kompas.com - 08/03/2018, 10:23 WIB
Junaedi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Seekor buaya raksasa sepanjang 4,5 meter ditangkap petani beramai-ramai di muara Sungai Mapilli, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (7/3/2018) kemarin.

Buaya tersebut sering meneror warga dan menjarah tambak udang serta bandeng milik warga ini.

Buaya berbobot lebih dari 300 kilogram ini tampak tak berdaya setelah seluruh badan dan kakinya diikat warga dengan tali karena khawatir mengamuk dan memangsa warga.

Satu dari tiga ekor buaya raksasa yang kerap muncul di muara Sungai Mapilli ini bahkan menjadi main-mainan warga setelah ia tak berdaya karena diikat tali.

Penangkapan seekor buaya ini bermula ketika binatang melata ini sempat memburu warga dan menjarah isi tambak udang panami milik warga.

Untuk menangkap buaya raksasa ini, 10 petani menggunakan tombak dan parang. Setelah berjibaku selama lebih dua jam, para petani akhirnya berhasil menangkap buaya tersebut.

Baca juga : BKSDA Aceh: Asri Diterkam Buaya karena Mandi di Sungai Saat Dini Hari

Tepu, salah satu petani yang ikut bergulat menagkap buaya raksasa ini mengaku sempat diburu setelah tambak udang panami miliknya yang hampir panen dijarah buaya.

Atas bantuan dan kerja sama petani lain di sekitarnya, Tepu dan berhasil menjinakkan buaya yang diduga sedang kelaparan dan memangsa makanan apa saja di sekitarnya.

“Sempat memburu saya dan menjarah tambak udang panami. Sebenarnya sudah lama meresahkan petani karena isi tambak mereka habis dimakan buaya,” jelas Tepu.

Kepala Desa Buku, Aminuddin menyebutkan, ada 3 kawanan buaya besar yang sering muncul di muara sungai. Buaya ini ditangkap petani karena sudah lama meresahkan karena menghabiskan isi tambak milik petani,” jelas Aminuddin.

Aminuddin mengatakan, pemerintah harus memikirkan cara agar buaya ini bisa tetap dilestarikan tetapi tidak mengancam keselamatan petani.

“Kita berharap bagaimana binatang buaya ini selamat tapi juga warga selamat dan tidak merugikan petambak,” jelas Aminuddin.

Rencananya, buaya ini akan diserahkan warga ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulbar atau dinas pertanian.

Agar buaya ini bisa bertahan hidup dalam kondisi badan terikat tali dan tak bisa bergerak bebas, warga berkali-kali menyiram hewan ini dengan air.

Baca juga : Seorang Warga Aceh Timur Diterkam Buaya Saat Mandi di Sungai

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulbar, Ilyas mengatakan, pihaknya akan mengevakuasi buaya tersebut agar bisa bertahan hidup. Rencananya, BKSDA mengembalikan buaya tersebut ke habitat aslinya.

"Kami lihat dulu, seperti apa dan akan kami amankan buayanya. Kami akan buatkan dulu peti agar tidak mengamuk," jelas Ilyas.

Saat Desa Buku dilanda banjir dan Sungai Mapilli meluap, buaya ini juga sempat menjadi teror bagi warga sekitar lantaran diduga berkeliaran di sekitar pemukiman warga yang terendam luapan banjir.

Beberapa warga sebelumnya bahkan dilaporkan sempat diterkam buaya ini hingga korban mengalami luka parah.

Kompas TV Dibutuhkan hampir 2 jam oleh tim pencinta satwa dan petugas BKSDA Gorontalo untuk mengevakuasi buaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com