Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Kebun Binatang Bandung Sebut Orangutan yang Merokok Sehat

Kompas.com - 07/03/2018, 12:27 WIB
Dendi Ramdhani,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Humas Kebun Binatang Bandung (KBB), Sulhan Safe'i menyatakan kondisi orangutan yang diberi rokok oleh pengunjung dalam keadaan sehat.

Sulhan mengatakan, pemeriksaan kesehatan rutin telah dilakukan terhadap seluruh satwa, termasuk orangutan dengan cara mengambil sampel fesesnya setiap hari.

"Kondisinya sehat, karena kita periksa fesesnya setiap hari. Apalagi kalau dia merokok itu cuma beberapa kali, tidak terlalu berdampak terhadap orangutannya," ucap Sulhan saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Rabu (7/3/2018).

Sulhan mengatakan, pengawasan terhadap pengunjung dan satwa telah dilakukan sesuai prosedur. Untuk mengurusi satwa, pengelola telah menghadirkan perawat satwa.

(Baca juga : Miris, Pengunjung Lempari Orangutan Rokok di Kebun Binatang Bandung )

Sementara untuk menjaga tingkah laku pengunjung, pengelola telah memasang ragam papan imbauan agar tak memberi makan kepada satwa.

Namun dalam kasus pengunjung memberi rokok kepada orangutan, Sulhan mengamati pelaku sengaja memberi rokok disaat perawat sedang tak berada di kandang.

"Kalau secara internal pengawasan kita sudah kita lakukan, merawat satwa dan perawat satwa yang ditugaskan SOP-nya di kandang masing-masing. Kelihatannya orang yang memberikan rokok pada orangutan itu sudah mempelajari situasinya kemudian beraksi," ungkapnya.

"Di setiap kandang kita sudah tuliskan dilarang memberi pakan, kita tulis juga dilarang memberi rokok kepada orangutan. Kalau melihat dari aksinya ini unsur kesengajaan," sambung Sulhan.

(Baca juga : Pengelola KBB Tuntut Pelempar Rokok pada Orangutan Minta Maaf )

Sulhan pun menyesalkan tindakan pengunjung yang telah memberi orangutan rokok meski papan larangan sudah terpasang. Pihak pengelola bakal melakukan rapat untuk mengambil sikap terhadap pelaku.

"Bagaimana tindakan manajemen, besok kita akan umumkan bagaimana tindakan kita untuk orang yang melanggar aturan kebun binatang," ucapnya.

"Tapi kita menyesalkan itu dilakukan oleh pengunjung, seharusnya kita menjaga satwa yang menjadi ambasador atau perwakilan dari mereka yang ada di hutan. Ayo kita jaga bareng-bareng bukan malah meracuni mereka dengan hal tidak baik," jelasnya. 

Kompas TV Satu jenis spesies baru orang utan ditemukan di Indonesia, kera besar asal Tapanuli ini berbeda dengan dua spesies orang utan asal Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com