Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Merokok di Kebun Binatang Bandung, Pengelola Perketat Pengawasan

Kompas.com - 06/03/2018, 15:52 WIB
Dendi Ramdhani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pengelola Kebun Binatang Bandung akan memperketat pengawasan seusai beredarnya video salah seorang pengunjung yang memberikan rokok kepada seekor orangutan.

"Pasti setiap langkah perbaikan akan dilakukan kebun binatang, penambahan keeper (penjaga) terus kami lakukan, ada pelatihan-pelatihan, pengawasan di kandang juga diperketat," kata Sulhan Safi'i, staf Humas Kebun Binatang Bandung, saat dihubungi wartawan, Selasa (6/3/2018).

Sulhan mengatakan, para keeper sudah berupaya maksimal dalam memberikan pengawasan terhadap satwa dan pengunjung. Namun, ia tak menampik jika jumlah penjaga satwa di Kebun Binatang Bandung terbatas.

Menurut Sulhan, saat ini pengelola Kebun Binatang Bandung memiliki 32 petugas untuk mengurus 800-an satwa.

Baca juga: Miris, Pengunjung Lempari Orangutan Rokok di Kebun Binatang Bandung

"Kami punya keeper terbatas, itu sudah kerja maksimal. Mereka juga kan punya tugas yang lain, kadang-kadang mereka lagi mencacah makanan atau membersihkan kandang. Kadang-kadang pengunjung jahil mencari kesempatan saat keeper-nya enggak ada," tutur Sulhan.

Sulhan mengaku tak akan mengusut lebih jauh atas tindakan pengunjung tersebut. Ia hanya meminta kepada semua pengunjung agar dapat sama-sama menjaga Kebun Binatang Bandung dengan menaati aturan yang sudah ada.

"Ah ngabisin waktu nyarinya (pelaku). Masih banyak kerjaan yang lebih penting. Melalui media kami mengimbau, ayo kita jaga kebun binatang bareng-bareng. Kebun Binatang Bandung itu aset nasional karena satwa-satwa di dalamnya banyak satwa endemik yang sudah langka," jelasnya.

Baca juga: Penjelasan Manajemen Kebun Binatang Bandung soal Orangutan Merokok

Kompas TV Pemburuan Orangutan Tapanuli yang terus terjadi membuat Orangutan Tapanuli terancam punah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com