Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Diduga Tewas Dicekoki Air Selang, Polisi Tetapkan 7 Tersangka

Kompas.com - 06/03/2018, 12:53 WIB
Slamet Widodo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Kepolisian Resort Trenggalek, Jawa Timur, menetapkan 7 tersangka pelaku kekerasan yang menewaskan seorang ibu rumah tangga, Tuminem (50). Ia diduga telah dianiaya secara sadis dengan cara dicekoki air melalui selang. 

“Kami periksa 18 saksi, dan sudah kami kembangkan menjadi tujuh tersangka,” ujar Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andhana, Selasa (6/3/2018).

Sumi menjelaskan, penetapan 7 tersangka dilakukan setelah Satreskrim Polres Trenggalek melakukan gelar perkara dan pemeriksaan lanjutan. Penetapan tersangka ini diperkuat hasil outopsi tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.

“Setelah kami mendapat hasil dari tim forensik yang menjelaskan bahwa korban meninggal tidak wajar, langsung kami tetapkan 5 tersangka dan menyusul lagi penetapan dua tersangka lainnya,” tutur Sumi.

(Baca juga : Ibu Diduga Tewas Dicekoki Air dari Selang oleh Anak Kandung dan Menantu)

Ketujuh tersangka tersebut memiliki ikatan keluarga. Dua di antaranya, anak kandung dan menantu korban.

Anak dan menantu korban ini diduga pelaku utama penggelonggongan. Mereka memasukkan selang air ke dalam mulut korban. Sedangkan pelaku lainnya, memegang tangan dan kaki, serta menduduki bagian tubuh korban.

“Para pelaku ini melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara keji. Terlepas apapun kasus maupun motifnya, semua kami proses sesuai sisi hukum,” tegas Sumi.

Untuk penyelidikan mendalam, Polres Trenggalek membentuk tim khusus untuk mengungkap motif pembunuhan sadis ini. 

“Untuk mengungkap kasus ini, saya (Kapolres) sudah membentuk tim khusus yang dipimpin langsung kasatreskrim. Saat ini proses penyidikan sudah selesai,selanjutnya akan kita gelar,” tutur Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra.

(Baca juga : Viral, Foto Bangkai Harimau Sumatera dengan Usus Terburai Digantung )

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan sadis ini terungkap setelah polisi menerima laporan adanya penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal duia. Saat ini korban sudah diserahkan dan dimakamkan pihak keluarga yang tidak terlibat.

Kompas TV Pelaku mengaku perbuatannya telah dilakukan sejak menjadi tenaga pengajar di sekolah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com