Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kematian Mantan Wakapolda Sumut Tunggu Analisis Mabes Polri

Kompas.com - 05/03/2018, 19:14 WIB
Andi Hartik,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com — Kasus kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara Kombes (Purn) Agus Samad belum menemui perkembangan yang berarti. Padahal, kasus itu sudah berjalan lebih dari sepekan.

Terakhir, Mabes Polri masih menganalisis salah satu temuan di tempat kejadian perkara (TKP) untuk menentukan penyebab kematian mantan perwira menengah Polri itu.

"Masih proses. Ini masih tunggu satu analisis Mabes," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera melalui pesan tertulis kepada Kompas.com, Senin (5/3/2018).

Namun, tidak dijelaskan temuan apa yang masih dalam analisis Mabes Polri.

"Rahasia untuk kepentingan penyelidikan," ujarnya.

Pada Kamis (1/3/2018), tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri turun langsung melihat TKP. Ketika itu, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, ada sampel darah dan muntahan yang diamankan kembali dari TKP.

Baca juga: "Fifty-fifty", Misteri Kematian Mantan Wakapolda Sumut Belum Terpecahkan

Sementara itu, Barung membantah terkait adanya informasi yang beredar bahwa pelaku pembunuhan purnawirawan berusia 71 tahun itu sudah ditangkap.

"Belum," ucapnya singkat.

Meski demikian, Barung optimistis kasus kematian mantan Wakapolda Sumut itu akan segera terungkap.

"Progresnya begitu," tuturnya.

Sampai sejauh ini polisi belum memastikan penyebab kematian Agus Samad. Penyebabnya masih fifty-fifty, antara dibunuh dan bunuh diri.

Meski begitu, analisis TKP dan hasil otopsi menunjukkan dugaan bahwa mantan perwira kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat, itu dibunuh.

Sebelumnya ditemukan racun serangga di TKP. Namun, hasil otopsi menunjukkan bahwa lambung korban bersih dari racun serangga. Keberadaan racun serangga diduga hanya sebagai pengalihan.

Baca juga: Lambung Mantan Wakapolda Sumut Bersih dari Racun Serangga

Hasil otopsi juga menunjukkan bahwa korban neninggal karena enam tulang rusuk sebelah kirinya patah. Patahan tulang rusuk itu menghunjam ke jantung. Polisi masih menyelidiki penyebab jantung yang patah tersebut.

Korban pertama kali ditemukan di taman belakang rumahnya, Perum Bukit Dieng Blok MB-9 Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (24/2/2018) sekitar pukul 08.00 WIB.

Kaki korban terikat tali rafia yang ujungnya terikat ke pagar di lantai 3. Di kedua pergelangan tangan korban terdapat luka sayat.

Agus Samad merupakan perwira menengah Polri yang akrab dengan dunia intelijen. Sebelum menjabat wakapolda Sumut, perwira ini kerap menduduki jabatan Kadit Intel, di antaranya Kadit Intel Polda Riau, Kadit Intel Polda Makassar, dan Kadit Intel Polda Metro Jaya. Ia juga pernah menjabat sebagai Kapolres Blitar.

Kompas TV Mantan Wakapolda Sumatera Utara ditemukan tewas di rumahnya di Kota Malang dalam kondisi kedua tangan tersayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com