Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pemandangan Alam Kendal dari Jembatan Pelangi

Kompas.com - 05/03/2018, 16:04 WIB
Slamet Priyatin,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Jerukgiling, Kecamatan Kaliwungu Selatan, terdapat satu jembatan bernama Jembatan Pelangi. Nama itu diberikan karena jembatan itu memiliki cat warna-warni. Ada merah, hijau, kuning, biru, dan lainnya.

Dari atas jembatan ini, selain bisa melihat aliran air sungai yang bersih, warga juga bisa menikmati pemandangan sawah dan gunung. Tidak heran, kalau waktu pagi dan sore, banyak warga yang betah berlama-lama di jembatan itu. Seperti yang diakui oleh Any, Senin (5/3/2018).

Menurut ibu asli Rembang tersebut, selain bisa melihat pemandangan alam yang indah, suasana desa dan keramahan masyarakatnya bisa membuat seseorang betah berada di Jembatan Pelangi.

“Untuk selfie juga bagus,” ujar Any.

Senada dengan Any, warga lain bernama Rosyid mengaku tertarik ke Jembatan Pelangi karena mendapat informasi dari temannya.

“Setelah sampai, saya jadi tersenyum. Sebab, pemandangan alam seperti ini jarang ada di kota. Indah,” ucapnya.

Baca juga: Kampung Pelangi di Pangkalan Bun untuk Ajang Nostalgia

Jembatan Pelangi di Desa Jerukgiling, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah.Kompas.com/Slamet Priyatin Jembatan Pelangi di Desa Jerukgiling, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jawa Tengah.

Sementara itu, menurut Kepala Desa Jerukgiling, Abadi, sebelum dikenal sebagai Jembatan Pelangi, dulunya bernama Jembatan Glagah. Pengecatan warna-warni tersebut bertujuan untuk mempercantik desa.

“Sekaligus persiapan sebagai desa wisata sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMD) Jerukgiling yang ingin menjadikan sebagai desa wisata,” kata Abadi, Senin (5/3/2018).

Abadi menambahkan, rencana pengecatan jembatan yang membentang di atas Sungai Glagah tersebut sudah sekitar tiga tahun lalu. Namun, baru terealisasi tahun ini. Ide pengecatan jembatan tersebut, diakui Abadi, berasal dari warga yang ingin mempercantik desa.

“Sekarang malah jadi viral, “ tuturnya.

Baca juga: Kampung Pelangi di Semarang yang Mendunia

Menurut dia, Jembatan Glagah, yang kini dikenal sebagai Jembatan Pelangi, dibangun sekitar tahun 1998. Panjang jembatan itu sekitar 48 meter dan lebarnya 6 meter.

“Jembatan itu menghubungkan Desa Sidomakmur dan Desa Jerukgiling,” ujarnya.

Camat Kaliwungu Selatan, Achmadi, menceritakan, Jembatan Kaliwungu bisa menjadi salah satu tempat wisata di Desa Jerukgiling. Warga desa tinggal merawat dan memoles daerah sekitarnya.

“Sungainya bisa dijadikan wisata air, juga hutan di sekitarnya,” kata Achmadi.

Kompas TV Kampung Pelangi, dari Kampung Kumuh Menjadi Kampung Sehat


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com