Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabar Merawat Dua Anaknya yang Difabel, Sandiman Bersyukur Dapat Perhatian

Kompas.com - 28/02/2018, 20:44 WIB
Markus Yuwono,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kisah pilu dialami oleh Sandiman (78), warga Dusun Manding, RT 08, Manding, Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta. Dia harus merawat tiga buah hatinya yang mengalami disabilitas sejak lahir.

Rabu (28/2/2018) siang, Sandiman tampak duduk di teras rumahnya, sedangkan beberapa tetangga tampak duduk bersama dia. Mereka tampak berbincang sampai akhirnya Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar datang.

Sandiman harus merawat dua orang anaknya, yaitu Dwi Nur Bintarti (39) dan Khoirul Samsuri (37). Keduanya tidak bisa tumbuh normal layaknya orang seusianya. Adapun seorang anak pertamanya, Eko Nur Rahmat, meninggal pada 24 Januari 2018.

Kedua anaknya itu ditidurkan di lantai ruang tamu rumah pensiunan guru ini. "Ini penderitaan panjang, dan kakek kita ini bisa dengan penuh kesabaran merawat ketiganya difabel," kata Cak Imin, panggilan akrab Muhaimin Iskandar, di rumah Sadiman, Rabu.

Saat diajak berinteraksi, kedua anak Sadiman tampak tidak merespons. Mereka terbaring dan tak memedulikan sekitarnya ketika banyak anggota rombongan dari Ketua Umum PKB.

Baca juga: Kisah Mereka yang Berada di Balik Aksi Badut Imut Lampu Merah

Cak Imin mengaku mendapatkan informasi mengenai penderitaan panjang dari laporan kadernya yang ada di Bantul. Dengan melihat langsung kondisi di lapangan, dia berharap pemerintah bisa menyiapkan program infrastruktur yang layak bagi disabilitas.

Sebab, infrastruktur tentang disabilitas sudah memiliki perangkat umum, tetapi belum detail.

"Kita harapkan pemerintah segera membuat petunjuk teknis dari perlindungan sehingga semua warga negara yang difabel secara khusus bukan dari Kementerian Sosial, tetapi secara umum dapat menikmati semua layanan, termasuk akses transportasi kesehatan dan pendidikan," ucap Cak Imin.

Sandiman mengaku bersyukur ada perhatian dari tokoh nasional yang datang ke rumahnya, meski awalnya dirinya tidak mengetahui sosok Muhaimin Iskandar.

"Lebih senang, lebih gembira sampai bisa melihat situasi sebenarnya, bukan katanya-katanya. Saya tadi belum tahu makanya saya tanya bapak dari mana? Orang yang punya jabatan mau lihat, tahu sebenarnya, bukan katanya," ujar Sandiman.

Baca juga: Cerita Kreatif Bapak-bapak Kompleks Sulap Jins Bekas Jadi Tas Lucu

Dengan usianya yang sudah lanjut, Sandiman menderita penyakit diabetes militus. Bahkan, beberapa jari kakinya harus diamputasi. Untuk merawat kedua anaknya, mulai dari memandikan hingga menyuapi makanan, Sandiman dibantu seorang keponakannya sejak istrinya meninggal dunia tahun 2014.

"Sudah sejak tahun berapa, sudah sabar terus, Mas. Kalau tidak (sabar), mungkin saya sudah pusing. Wong anak saya meninggal tetap saya tangisi kok, Mas. Meski anak saya begitu (difabel). Semua anak sama saja dan saya tidak menyembunyikan," tuturnya.

Sandiman mengaku tetap semangat untuk menemani kedua anaknya. Sebab, menurut dia, anak merupakan tanggung jawab dan tidak boleh diabaikan. Banyak orang yang datang memberikan motivasi kepadanya untuk terus menjalani hidup.

"Sering datang memberikan motivasi bagi anak-anak yang memiliki anak satu saja tidak bisa memelihara dengan baik. Saya anak tiga saja saya pelihara dengan baik, anak tidak boleh disembunyikan dan malu kepada orang lain. Awalnya sempat malu diketahui orang lain, tapi lama-lama tidak," ungkapnya.

Kompas TV Kisah Pilu Mardiyo Sejak Bayi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com