Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Kepri, Jokowi Setujui Pembangunan Jembatan Batam-Bintan

Kompas.com - 28/02/2018, 11:06 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Ucapan syukur langsung disampaikan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun seusai menghadiri pertemuan terbatas dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (27/2/2018) sore.

Pasalnya, semua usulan proyek strategis yang diusulkan dalam pertemuan khusus itu direstui Jokowi.

"Alhamdulillah semua disetujui Bapak Jokowi, bahkan para menteri diminta mem-follow up ini semua dan mencari aturan supaya investasi yang masuk dipermudah," kata Nurdin di Gedung Graha Kepri, Batam Kepulauan Riau, Rabu (28/2/2018).

Ada tujuh proyek strategis yang dibawa dalam pertemuan itu. Di antaranya Pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, pengembangan dan modernisasi Bandara Hang Nadim, dan Pembangunan Batam LRT (Ligy Raoit Transit).

"Untuk Jembatan Batam-Bintan, rencana pembangunannya menghubungkan Batam-Bintan dengan panjang 7 kilometer, sehingga akses Batam-Bintan serta Tanjungpinang terbuka," ungkap Nurdin.

(Baca juga : Kalau Jokowi Pilih Ekonom Jadi Cawapres, Apa Partai Mau Mengusung? )

Menurut Nurdin, pembangunan ini meningkatkan aktivitas ekonomi, mobilitas orang, kendaraan, barang dan jasa industri, serta pasokan air bersih dan gas dari Batam-Bintan.

Melalui pembangunan ini juga membangun martabat bangsa yang total investasi diperkirakan mencapai Rp 7,1 Triliun.

"Kepri meminta dukungan aturan pemerintah untuk merealisasikan proyek ini melalui skema joint venture bersama investor swasta dan local partner. Bahkan untuk Pelabuhan Tanjung Sauh, bakal masuk nilai investasi sebesar Rp 20 triliun," ujar Nurdin.

Tanjung Sauh sendiri nantinya dijadikan pelabuhan peti kemas modern, containern yard dan Kawasan Industri Terpadu pengolahan dan penyimpanan gas serta sebagai logistic hub dan port gate way di wilayah Indonesia bagian barat dan dapat memangkas deelling time dengan target kapasitas 5 juta TEUs per tahun.

Begitupun untuk KEK Galang Batam, yang diakuinya sudah ditetapkan dengan PO Nomor 42 Tahun 2017. Hingga akhir 2017, nilai investasi yang sudah direalisasikan mencapai Rp 1,1 triliun dari total rencana investasi Rp 36,2 triliun.

"Soal KEK Galang Batang, di hadapan saya, Pak Jokowi langsung menandatangani Keppres untuk Dewan Kawasan, agar tidak ada tumpang tindih dan aturan yang membingungkan," tutur Nurdin.

(Baca juga : Ini Kriteria PDI-P untuk Cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 )

Nurdin yakin, realisasi investasi di Galang Batang semakin cepat. Investor akan langsung melakukan pembangunan jalan, pelabuhan termasuk energi untuk mendukung industri tersebut.

Untuk KEK Pulau Asam akan dijadikan pusat pengumpul migas, industri, dan container yard dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.

"Bahkan Pak Jokowi langsung memerintahkan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk menuntaskan persoalan terkait," ungkapnya.

Untuk pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, rencananya akan dilakukan beberapa pengembangan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com