Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Pesangon Habis, Pria Ini Curi Kotak Amal Masjid di Beberapa Kota

Kompas.com - 27/02/2018, 15:03 WIB
Dani Julius Zebua,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com – Uang pesangon yang diperoleh Erwandi dari koperasi tempatnya bekerja tidak bertahan lama. Pria warga Desa Baledono, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, itu harus memenuhi kebutuhan hidup bersama seorang istri dan ketiga anaknya. 

Dia pun merasa kepepet karena harus membayar cicilan sepeda motor Yamaha Mio yang sudah menunggak dua bulan.

“Cicilannya Rp 640.000. Saya masih kurang Rp 200.000,” ujar Erwandi, Selasa (27/2/2018).

Dia pun memilih mencuri uang untuk memenuhi kebutuhan itu. Aksi itu diketahuinya saat menonton pencurian di kotak amal dengan cara memancing uang, lalu menerapkan modus serupa mulai Januari 2018.

“Dia pakai kawat yang ujungnya ada lilitan lakban. Bagian lakban yang melekat berada di bagian luar,” ucap Ajun Komisaris Polisi Gunardi Tejamurti, Kepala Kepolisian Sektor Panjatan, Kabupaten Kulon Progo.

Baca juga: Maling Kotak Amal Masjid yang Terekam CCTV di Petukangan Ditangkap

Erwandi pun beraksi di 12 lokasi, baik di Purworejo maupun di Kulon Progo. Hasilnya bervariasi. Paling besar Rp 75.000 dalam sekali mencuri.

“Di Kulon Progo, dia mencuri 10 kali di Kecamatan Panjatan, satu kali di Wates, dan satu kali di Kecamatan Purwodadi di Purworejo,” tutur Gunardi.

Saat ditangkap di Panjatan, Erwandi mencoba mengambil uang di kotak amal Masjid Baitussalam di suatu pedukuhan di Desa Depok, Panjatan, Sabtu (24/2/2018) pukul 08.00.

“Saya lewat masjid itu. Setelah agak jauh, saya mendengar pengumuman orang mati dari masjid. Saya kembali ke sana,” kata Erwandi.

Dia mengaku sudah menyiapkan diri dengan kawat tebal sepanjang lengan. Ujungnya dilakban dengan bagian berperekat berada di bagian luar. Kebetulan kotak amal di masjid itu dibuat dari pelat besi dan dikunci dengan tiga gembok.

Kotak itu terlihat kokoh, berat, dan tidak bisa diangkat seorang diri. Dengan kawat tersebut, Erwandi memancing uang kotak amal itu.

Baca juga: Pemuda Ini Ditemukan Tewas usai Mencuri Kotak Amal di Masjid

Paryono, seorang pengurus masjid, memergoki Erwandi tengah mengorek kotak amal dengan kawat. Erwandi pun langsung melarikan diri sambil meninggalkan motornya. Ia ditangkap warga hampir satu kilometer dari masjid. Beruntung ia tidak digebuki warga.

“Saat itu ada polisi yang tidak jauh dari sana ikut mengamankan tersangka,” tutur Gunardi.

Kasus Erwandi menambah jumlah kasus pencurian di Panjatan sejak Januari 2018. Gunardi mengungkapkan, terdapat tujuh kasus kriminal dalam dua bulan belakangan di kecamatan ini. Lima kasus di antaranya berupa pencurian dan percobaan pencurian.

Gunardi menambahkan, meski tindak pidana ini paling menonjol di kecamatan tersebut, tetapi kejadiannya terbilang sedikit. Rata-rata dalam satu tahun terdapat 20-25 kasus pencurian. “Relatif aman dibanding kecamatan lain,” ucap Gunardi.

Kompas TV Seorang residivis ini mengaku butuh uang untuk makan sehingga nekat mencuri kotak uang musala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com