Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gorong-gorong Zaman Belanda Ambrol, Jalan di Ungaran Terputus

Kompas.com - 27/02/2018, 08:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir,
Reni Susanti

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebuah jalan aspal di depan Getsemani atau tempat doa umat Kristiani di Jalan Sindoro I Kelurahan Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Senin (26/2/2018) petang amblas dan membentuk lubang yang cukup luas dan dalam.

Peristiwa ini terjadi beberapa saat setelah wilayah Ungaran diguyur hujan deras. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun akses menuju jalan utama Semarang-Solo putus. 

"Awalnya sih hanya rekahan kecil, lalu Sabtu kemarin sempat ambles sedikit. Mungkin karena hujan deras beberapa hari, rekahan tadi melebar hingga akhirnya struktur jalan yang di bawahnya ambles," kata Haryono (48), salah seorang warga.

Haryono mengatakan, di bawah jalan aspal terdapat gorong-gorong kuno peninggalan Belanda. Saat muncul rekahan kecil, warga bergotong royong untuk memperbaikinya dengan cara memperkuat struktur jalan dan menutup rekahan dengan tanah.

"Mungkin karena gorong-gorongnya ambles, struktur di atasnya ikut ambles," jelasnya.

(Baca juga : Baru Dua Bulan Diresmikan, Jembatan Sunut Ambrol Diterjang Banjir )

Salah satu staf Getsemani, Ricky Raharjo (36) mengungkapkan, Sabtu lalu, yang berlubang baru seperempat jalan sehingga masih bisa dilalui mobil kecil.

Sebuah video amatir yang sempat direkam warga menunjukkan begitu cepatnya jalan tersebut ambles. Materialnya masuk ke gorong-gorong yang airnya cukup deras. Hanya dalam hitungan detik, struktur tanah di sekitarnya ikut ambrol dan larut di aliran air.

"Pada Sabtu malam, jalan ini ditutup karena ambrol melebar. Kemudian tadi mau diperbaiki tapi hujan lebat, air nggerong tambah ambrol,” kata Ricky.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, kejadian bermula pada Sabtu (24/2/2018) lalu saat munculnya lubang kecil.

"Hari ini setelah hujan, makin melebar. Dari kejadian ini kita melihat penyebabnya adalah gorong-gorong di bawah struktur bangunan kuno ambrol," ungkap Heru.

(Baca juga : Pemilik Rumah di Jalan Matraman Was-Was Rumah Mereka Ambrol )

Ia mengungkapkan, jalan yang ambles tersebut berukuran 8 x 8 meter dengan kedalaman 3,75 meter.

Setelah kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Semarang melakukan pengukuran dan pengkajian. Salah satu usulannya, membangun kembali gorong-gorong menyusul banyak yang sudah rapuh.

"Karena ini akses jalan utama bagi warga di dua RT, mungkin akan kita prioritaskan untuk pembangunannya," jelasnya.

Kompas TV Desain konstruksi dinding Jalan Perimeter dinilai tidak sesuai dengan kriteria teknis dan cukup membahayakan pengguna jalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com