Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2018, 22:24 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Ketua KPU Garut Hilwan Fanaqi mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, penangkapan Ketua Panwaslu Kabupaten Garut Heri Hasan Basri dan satu orang komisioner KPU Garut Ade Sudrajat, berkaitan dengan kasus dugaan suap dari calon bupati yang tidak lolos.

Jika benar itu adalah suap dari calon yang tidak lolos, kata Hilwan, maka ini jadi bukti bahwa KPU tidak bisa diintervensi oleh siapapun.

"Gratifikasi itu kan memberikan sesuatu untuk lolos, nah ini yang ngasih gratifikasi siapa, saya belum dapat keterangan resminya. Dari informasi yang berkembang, ini katanya dari calon yang tidak lolos. Kalau tidak lolos, justru ini pembuktian bahwa kami tidak bisa diintervensi oleh apapun," jelasnya kepada wartawan saat ditemui di kantor KPU, Minggu (25/2/2018) siang.

Hilwan sendiri mengaku, menerima informasi resmi soal penangkapan anggotanya pada Minggu (25/2/208) pagi. Sabtu (24/2/2018) malam, pihaknya menerima informasi soal penangkapan dan setelah dikroscek pada Minggu (25/2/2018) pagi, informasi itu dipastikan benar.

Baca juga : Bawaslu: OTT Anggota KPU dan Ketua Panwaslu Garut Memalukan...

Setelah kejadian itu, Hilwan mengatakan pihaknya langsung berkumpul dengan komisioner lain dan bersepakat untuk tetap fokus menjalankan tahapan pilkada.

Hilwan mengakui, banyak informasi beredar bahwa ia juga ikut menerima gratifikasi. Ia membantah kabar tersebut. Hilwan mengaku jadi korban fitnah dari informasi yang beredar tersebut. Sebab, selama ini, ia mengaku tidak pernah menerima apapun dari siapapun.

"Saya bisa buktikan, saya juga dikit-dikit untuk melaporkan orang yang telah memfitnah saya," tegas Hilwan.

Baca juga : KPU Jawa Barat Panggil KPU Garut Terkait Adanya OTT

Hilwan memastikan, meski saat ini anggota KPU Garut berkurang satu orang, ia memastikan proses pilkada di Garut tidak akan terganggu. Karena, masih ada empat komisioner yang bisa bekerja.

Kompas TV Penangkapan dilakukan setelah polisi melakukan penyelidikan lanjutan yang berasal dari laporan masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com