Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2018, 21:53 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Empat orang warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap Tim Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTT karena mengeroyok seorang anggota Brimob.

Empat warga yang ditangkap itu masing-masing bernama Yan Octovianus Tamonob alias Yanto (29), Aprianus Bere alias Rolan (40), Hendrikus Riccal Boro (21) dan Kenon Arisanto Mbau (26).

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Jules Abraham Abast kepada Kompas.com, Minggu (25/2/2018), mengatakan, empat orang itu ditangkap setelah mengeroyok Sunarno yang bertugas di Satuan Brimobda Polda NTT.

Para pelaku, lanjut Jules, ada yang berprofesi sebagai petugas keamanan bank, tukang ojek dan tukang parkir. Diduga, saat mengeroyok, para pelaku sedang mabuk minuman keras.

Jules menjelaskan, kejadian itu bermula ketika Bharatu Sunarno bersama temannya, Acun, Irwan dan Randy pergi makan ke sebuah warung nasi kuning dekat Mapolda NTT, Sabtu (24/2/2018).

"Saat akan masuk makan di warung tersebut, ada sekelompok orang yang berjumlah kurang lebih 10 orang baru selesai makan, kemudian seorang anggota Brimob Acun tegur sapa dengan para pelaku dengan kalimat, permisi kaka sayang," ucap Jules menirukan ucapan Acun.

Baca juga : Diputuskan Pacar Baru, Pria Ini Aniaya Siswi SMP

Mendengar teguran anggota Brimob itu, satu di antara para pelaku tak terima dan langsung menuju ke arah Sunarno dan mencekik lehernya.

Saat dicekik, Sunarno menyebut bahwa dirinya adalah anggota Brimob Polda NTT.

Meski Sunarno mengaku anggota Brimob, para pelaku bukannya takut, tetapi malah bergerak bersama menuju ke arah Sunarno untuk melakukan pemukulan.

"Melihat situasi tersebut, Sunarno langsung berlari ke Mako Polda NTT untuk melaporkan kejadian tersebut. Setelah itu Sunarno bersama anggota Brimob yang piket di Mako Polda NTT mendatangi tempat kejadian perkara," ungkap Jules.

Namun sesampainya di lokasi kejadian, para pelaku kemudian langsung melarikan diri.

Atas kejadian tersebut Sunarno kemudian membuat laporan polisi di SPKT Polda NTT dengan nomor laporan : LP / B/87 / II / 2018 / SPKT, tgl 24 feb 2018.

Baca juga : Murid Aniaya Guru, Puti Soekarno Nilai Dunia Pendidikan Ternoda

Berdasarkan LP tersebut, tim Lapangan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda NTT langsung melakukan penyelidikan dan dalam tempo 1 X 24 jam dan berhasil mengamankan seluruh pelaku yang berjumlah empat orang.

"Hasil interogasi terhadap para pelaku, mereka mengakui sebelum kejadian sudah mengonsumsi miras jenis sopi. Saat ini para pelaku menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda NTT guna proses selanjutnya," tutupnya.

Kompas TV Penyebab saling serang adalah saling senggol saat berkaraoke.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com