Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Generasi Milenial Itu Jangan Dahulukan Gaya

Kompas.com - 23/02/2018, 22:56 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, generasi milenial itu orang yang lebih mengutamakan karya nyata dan tak mendahulukan gaya serta omong kosong.

Dedi pun tercengang dengan pengakuan orangtua Yusuf (15), seorang siswa SMP asal Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang pada Jumat (23/2/2018).

Ibu Yusuf, Sanih (37), menceritakan, selama ini harus bekerja keras menjadi buruh tani. Dia menerima upah atas pekerjaannya dengan sistem 'maro' atau bagi hasil.

Dia pun mengaku pernah memiliki beberapa ekor domba namun terpaksa dijual untuk menutupi biaya sekolah anaknya tersebut.

"Dijual kang, karena butuh buat biaya sekolah Yusuf," ungkap Sanih.

Sanih mengatakan, selama ini anaknya seperti kurang memiliki empati atas kesulitan yang dialami oleh orangtuanya. Dia lebih memilih menghabiskan waktu untuk bermain.

Baca juga : Remaja Ini Alami Depresi karena Pikirkan Biaya Sekolah Adiknya

Ditambah lagi suaminya, Dasip (45), selama ini memiliki keterbatasan fisik, karenanya dia sulit berjalan. Begitupun dengan Sanih, terdapat benjolan di hidungnya sejak lahir.

Mendengar keluhan itu, Dedi Mulyadi pun memanggil Yusuf dan membujuknya untuk segera meninggalkan kebiasaan buruknya tersebut

Generasi millenial, kata dia, tidak boleh banyak mengutamakan gaya dengan menghabiskan waktu untuk bermain. Sementara, kedua orangtuanya membutuhkan bantuan di rumah.

"Enggak usah malu membantu orangtua, jangan dahulukan gaya, lebih baik bekerja keras dan utamakan karya nyata," kata Dedi.

Kedua orangtua Yusuf merupakan sosok hebat karena berjuang untuk anaknya di tengah kondisi serba kekurangan. Dedi pun meminta Yusuf untuk meneladani apa yang telah dilakukan orangtuanya selama ini.

"Ibu bapak kamu itu hebat, di tengah kondisi kekurangan, rela jual domba untuk biaya sekolah," ujarnya.

Baca juga : Cerita Bocah 5 Tahun yang Sampai Sakit karena Ingin Bertemu Dedi Mulyadi

Buruh tani dengan sistem upah 'maro' atau bagi hasil, menurut Dedi, memang memiliki kelambatan untuk mendapatkan upah. Pasalnya, mereka harus menunggu musim panen tiba untuk menikmati hasil keringat mereka sendiri.

Karena itu, dia berpendapat, perlu penguatan para buruh tani dengan memberikan hewan ternak sebagai usaha tambahan.

"Maro ini kan kadang lambat dapat hasil. Salah satu upaya pemerintah ke depan adalah memberikan bantuan domba langsung kepada para peternak sistem ini, supaya kesejahteraannya lebih meningkat. Soalnya kan kalau punya ternak sendiri penghasilannya akan bertambah dan ngurus ternaknya akan benar, domba bantuannya tak akan dijual," pungkasnya.

Kompas TV Dedi menilai hal itu merupakan dukungan karena adanya hubungan kedekatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com