Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Merek Gula Indonesia dengan Malaysia, Seorang Pedagang Ditangkap

Kompas.com - 23/02/2018, 18:44 WIB
Sukoco,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Pedagang gula di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, diamankan polisi. Pedagang itu ditangkap karena kedapatan mengoplos gula dari Indonesia ke dalam bungkus bermerek Malaysia.

"Pelaku diamankan saat melakukan pengemasan gula dari Indonesia dalam karung 50 kilogram ke dalam plastik 1 kilo dengan merek gula Malaysia,” ujar Kasubag Humas Polres Nunukan, Iptu M Karyadi, Jumat (23/2/2018).

Ulah JM, sambung Karyadi, diduga untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak, mengingat harga gula dari Malaysia melonjak tajam.

Apalagi, pedagang kesulitan mendatangkan gula dari Malaysia sejak adanya larangan kapal kayu pengangkut sembako dari Nunukan masuk ke Negara Malaysia 2 bulan terakhir.

(Baca juga : Dedi Mulyadi: Petani Tebu di Jawa Barat Tak Rasakan Manisnya Gula)

Akibat minimnya pasokan gula dari Malaysia, harga gula di pasar Kabupaten Nunukan melonjak dari Rp 11.000 menjadi Rp 15.000, bahkan sampai Rp 16.000 per kilogram. 

Wina, warga Nunukan Timur, mengaku mendapat gula oplosan dengan merek Malaysia sejak gula dari negara jiran tersebut merangkak naik. Dari kemasan, terlihat mirip, hanya packing gulanya tidak rapi.

Sebagian lagi diketahui dari kemasan plastiknya yang berbeda. “Kemasannya lain, tidak rapi. Kemudian plastiknya agak tipis. Gulanya juga lebih kecil-kecil dan warnanya agak coklat dibanding dengan gula Malaysia yang asli,” ujarnya. 

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, polisi memeriksa pelaku dan mengamankan alat press, 15 bungkus gula oplosan, 2 karung gula pasir dari Indonesia merek panda, 4 bendel plastik transparan pembungkus kemasan gula 1 kg merk prai, 1 buah timbangan, dan 7 buah karung.

Kompas TV Cemilan perut punai sudah ada sejak zaman penjajahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com