Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20.000 Ton Beras Asal Vietnam Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Wangi

Kompas.com - 23/02/2018, 18:24 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 20.000 ton beras asal Vietnam bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Wangi Ketapang Banyuwangi sejak Jumat (23/2/2108).

Beras dalam kemasan bag cargo tersebut dibawa dengan kapal MV Vinasip Diamond berbendera negara Vietnam yang memiliki panjang 153,3 meter.

Adi Nurcahyo, Manajer SDM Umum dan Kesisteman Pelindo III Cabang Tanjung Wangi mengatakan, wilayah Jawa Timur mendapatkan alokasi pembongkaran beras impor dari Vietnam sebesar 150.000 ton.

Rinciannya, di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 130.000 ton dan Pelabuhan Tanjung Wangi 20.000 ton.

"Estimasi proses bongkar muat beras ini sekitar 10-12 hari dan dilaksanakan selama 24 jam dengan pertimbangan eksisting gudang Bulog dan cuaca. Kalau hujannya sangat lebat memungkinkan dihentikan. Tapi ini kan berasnya dalam kemasan bukan curah, jadi jika germis masih aman," jelas Adi kepada Kompas.com, Jumat (23/2/2018).

(Baca juga : Lamongan dan Gresik Tolak Beras Impor)

Untuk Proses Bongkar Muat (PBM), sambung Adi, Tanjung Wangi menargetkan kinerja B/M untuk kegiatan bongkar beras impor ini bisa mencapai 30 ton/gang/jam (T/G/H).

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre V Banyuwangi, David Susanto menjelaskan, beras tersebut nantinya akan Ada empat gudang Bulog yang akan digunakan untuk menyimpan beras impor. Yaitu gudang Ketapang 1, gudang Ketapang 2, gudang Lemahbang, dan gudang Wonosobo. Ia menjamin beras impor tersebut tidak akan disalurkan di wilayah Banyuwangi atau Jawa Timur.

"Kita simpan dulu di gudang yang ada di sini. Jika ada perintah dari pusat, baru kita kirim dengan kapal berukuran kecil. Ini khusus ke wilayah Indonesia bagian timur mulai dari NTT, NTB, Ambon, Papua, bahkan bisa ke Sumatera," jelasnya.

Selain itu David memastikan, bongkar muat beras Vietnam di Pelabuhan Tanjung Wangi tidak akan berpengaruh pada serapan gabah dari petani Banyuwangi.

(Baca juga : Stok Aman, NTB Tidak Membutuhkan Beras Impor )

"Pelabuhan Tanjung Wangi dipilih karena representatif untuk disandari kapal besar dan ada empat gudang di sini. Jadi hanya transit dan dipastikan beras tersebut tidak akan disalurkan di Banyuwangi ataupun wilayah Jawa Timur lainnya," pungkasnya.

Kompas TV Beras impor mulai berdatangan di sejumlah pelabuhan di tanah air
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com