Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perguruan Tinggi Ditugaskan Buat Mobil Listrik Nasional

Kompas.com - 23/02/2018, 07:10 WIB
Agie Permadi,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir menargetkan Indonesia mampu untuk memproduksi mobil listrik nasional (molina) secara mandiri pada tahun 2020.

Untuk mengejar target tersebut, Nasir menugaskan lima perguruan tinggi (PT) di Indonesia untuk membuat molina.

"Untuk mobil listrik kami segera ajukan ke LPDP nanti kami hidupkan kembali satu periode, satu tahun ini anggaran, sehingga kami dorong pada 2020 supaya bisa melakukan uji coba kendaraan mobil listrik yang diciptakan peneliti indonesia, dan ini kami tugasi lima perguruan tinggi untuk membuat molina," kata Nasir seusai Rapat Pleno Forum Guru Besar ITB, di Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Jalan Surapati, Kota Bandung, Kamis (22/2/2018).

Adapun kelima perguruan tinggi terpilih ini yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Ketika disinggung alasan hanya melibatkan lima PT, Nasir menjelaskan bahwa hanya kelima PT ini yang dinilai paling siap melakukan pengembangan molina. "Kami anggap kelima PT ini yang paling siap, ini penugasan, istilahnya penelitian penugasan. Yang lainnya kita serahkan ke Mendagri," jelasnya.

Baca juga: Rencana Penurunan Pajak Sedan dan Mobil Listrik akan Dibawa ke Sidang Kabinet

Nantinya, masing-masing PT akan mendapatkan penelitian dengan penugasan yang berbeda terkait pembuatan molina, yang selanjutnya penugasan penelitian masing-masing PT akan disatukan hingga akhirnya membentuk suatu produk.

"(Penugasan) Tidak sama, nanti siapa yang pegang sistem desainnya, siapa kontrolnya, siapa sistem baterainya, bagaimana sistem mekaniknya. Itu menjadi satu. Setelah itu nanti baru masuk industri," ucapnya.

Nasir menargetkan pembuatan molina selesai pada tahun 2020. Namun, untuk mencapai target itu tentu tidaklah mudah. Selain membutuhkan dana yang besar, juga dibutuhkan proses dan ketelitian. Sinergi antarkelima PT pun sangat dibutuhkan untuk membuat molina.

"Mobil kami targetkan setelah tahun 2020 karena anggaran lebih besar lagi. Karena dari lima perguruan tinggi menyinergikan menjadi satu itu kan tidak gampang juga, nanti kita harus sinergikan," tuturnya.

Baca juga: Obrolan Program Percepatan Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia

Adapun anggaran yang diajukan untuk mencapai target pada tahun ini sekitar Rp 200 miliar. Namun, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan alokasinya. Sedangkan pada tahun 2018 ini, molina ditargetkan sudah pada tahap uji tes lapangan.

"Target kami sudah bukan prototipe lagi, itu sudah selesai. Kita di tahap eksternal dalam uji kepada publik, masyarakat, lapangan, kita tes. Lebih mudah pada scaling up," kata Nasir.

Kompas TV Mobil listrik karya sekelompok mahasiswa Universitas Jember menjuarai kontes mobil listrik hemat engergi tingkat nasional 2017 untuk kelas urban listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com