Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" di Karawang, Dedi Mulyadi Sebut Sejumlah Masalah yang Harus Diselesaikan

Kompas.com - 22/02/2018, 13:50 WIB
Farida Farhan,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Banjir dan orang sakit menjadi perhatian calon wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat blusukan ke Kabupaten Karawang.

Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut ada beberapa problem menonjol yang perlu segera diselesaikan.

"Pertama, masalah banjir. Banjir di Karawang terjadi setiap tahun. Ada yang berlangganan, ada yang baru terjadi 10 tahun belakangan," ujar Dedi saat konferensi pers di Kantor DPD Golkar Karawang, Kamis (22/2/2018).

Untuk menyelesaikan banjir tersebut, menurut Dedi, perlu menggaet peneliti yang bisa membaca planologi suatu wilayah guna mengetahui penyebab pasti banjir tersebut.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bantu Ibu yang Digugat 4 Anaknya di Bandung

 

Menurut dia, jika banjir disebabkan faktor alami, maka penyelesaiannya perlu dilakukan berbasis alami, misalnya membangun rumah derek.

"Rumahnya dibangun dengan konsep panggung. Jangan sampai sudah tahu langganan banjir, bikin rumahnya tidak di panggung dan dari tembok," tambah Dedi.

Selain itu, kata dia, pemerintah harus melakukan pencegahan bencana bagi masyarakat, baik secara individu maupun komunal, termasuk juga soal ekonomi kerakyatan.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Jawa Barat Mesti Miliki Areal Sawah Abadi

Pembangunan empat rumah sakit tipe A

Dedi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu menyebutkan, Jawa Barat memerlukan empat rumah sakit tipe A setara Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Pertama di wilayah Garut, Ciamis, Tasik, Pangandaran, dan Banjar. Kedua di Indramayu, Cirebon, Majalengka, dan Sumedang. Ketiga di Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Keempat di Bogor, Depok, Cianjur, dan Sukabumi, ujarnya.

Dengan demikian, kata Dedi, masyarakat tak perlu mengantre di RSHS Bandung. Penanganan penyakit, menurut dia, juga perlu ditetapkan levelnya, di mana level bawah ditangani rumah sakit di kabupaten, sedangkan level atas ditangani rumah sakit tingkat provinsi.

"Pemerintah kabupaten dan provinsi harus bersinergi untuk menangani masalah tersebut," katanya.

Kompas TV Dedi menilai hal itu merupakan dukungan karena adanya hubungan kedekatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com