Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Coba Bunuh Diri seusai Racun 3 Anaknya hingga Tewas

Kompas.com - 21/02/2018, 20:29 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Farid Assifa

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Ni Luh PSP (33) berusaha bunuh diri pada Rabu (21/2/2018). Tindakan ini dilakukan PSP seusai menghabisi nyawa tiga anaknya menggunakan obat cair pembasmi nyamuk. Peristiwa ini terjadi di Banjar Palak, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Informasi dari Kepolisian Sektor Sukawati menyebutkan, Ni Luh PSP datang ke lokasi kejadian yang merupakan rumah orangtuanya pada Selasa (20/2/2018) pukul 12.45 Wita. Ia datang untuk menginap bersama 3 orang anaknya, yakni PT DM (6) perempuan, MM (4) laki-laki dan NM (2) laki-laki. Kedatangan PSP tanpa didampingi suaminya, Putu MD (35).

Sekitar pukul 14.30 Wita, Putu MD menyusul mendatangi rumah mertuanya itu. Kedatangan Putu MD untuk mengajak PSP dan anaknya pulang ke rumahnya di Desa Sulangai, Kecamatan Petang Badung. Namun ajakan itu ditolak oleh PSP, sehingga suaminya pulang sendiri.

Pada pukul 23.00 Wita, salah satu kerabat PSP bernama Nyoman Y bertemu dengan Putu MD di depan pintu rumah. Saat ditanya oleh kerabat PSP mau ke mana, Putu MD menjawab "mau pulang".

Baca juga : 3 Jam, Pelaku Jalani Rekonstruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Aceh

Saat itu juga dilihatnya PSP sedang menyusui anak bungsunya di depan kamar. Nyoman Y kemudian masuk ke kamarnya untuk tidur.

Kemudian pada Rabu (21/2/2018) pagi sekitar pukul 06.40 Wita, Nyoman Y hendak mandi dan mengambil alat mandi di kamar yang ditiduri oleh PSP. Namun pintu kamar terkunci, ia pun mencoba menggedor-gedor pintu tetapi tidak ada jawaban.

Nyoman Y kemudian mencoba masuk dari jendela kamar. Begitu ia di dalam kamar, Nyoman Y terkejut melihat situasi di dalam kamar. PSP sudah bersimbah darah dan ketiga anaknya terbujur kaku.

Nyoman Y kemudian memberitahukan pada anggota keluarga yang lain. PSP dan anaknya kemudian dilarikan ke RS Ganesha, Celuk, Sukawati.

Namun dari hasil pemeriksaan tim medis, anak korban diperkirakan sudah meninggal 4 jam sebelum ditemukan. Sedangkan PSP dalam keadaan kritis dengan luka goresan di pergelangan tangan kiri dan leher bagian kanan.

Baca juga : Sebelum Bunuh Diri, Siswi SMA di Malaka Tulis Pesan di Secarik Kertas

Kapolsek Sukawati Kompol Pande Putu Sugiharta saat dikonfirmasi mengatakan, dari hasil olah TKP, petugas menemukan barang bukti 1 bungkus Baygon kemasan, 1 pisau gagang kayu, pisau stainless, sepasang sandal, pensil dan STNK.

"Dari dugaan sementara, PSP sebagai pelaku memberikan Baygon kepada anaknya dan mencoba bunuh diri menggunakan pisau," ungkap Kompol Sugiharta.

PSP sendiri kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Dharma Yadnya, Denpasar. "Kami masih mengumpulkan data dan barang bukti, untuk selanjutnya tunggu hasil penyelidikan," ujarnya.

Kompas TV Sejauh ini polisi menetapkan Usman sebagai pelaku tunggal.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com