Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penganiayaan Anak Balita di Solo, Begini Tanggapan Wali Kota

Kompas.com - 20/02/2018, 11:50 WIB
Labib Zamani,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, kasus penganiayaan anak di bawah lima tahun yang terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah, baru-baru ini tidak memengaruhi predikat Solo menuju kota layak anak (KLA).

Sebab, bocah berusia 4 tahun yang dianiaya oleh ayah tirinya itu bukan warga asli dari Solo, melainkan warga Jakarta Barat (Jakbar) yang menginap di Solo.

"Itu bukan warga Solo. Kejadiannya juga bukan di rumah tangga, tapi penginapan (hotel)," kata Rudy, sapaan Wali Kota Surakarta, ketika ditemui Kompas.com di Pendapa Gede Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (20/2/2018).

Meskipun demikian, lanjut Rudy, peristiwa penganiayaan bocah laki-laki di Hotel Wismantara Jalan RM Said Kelurahan Punggawan, Kecamatan Banjarsari, pada Jumat (16/2/2018) itu bisa menjadi pembelajaran bagi warga masyarakat di Solo.

"Solo sebagai kota layak anak ini harus betul-betul kita tunjukkan. Sudah tidak perlu ada lagi anak yang dianiaya. Entah itu anak kandung atau anak pembawaan suami atau istri. Semua adalah anak dan harus dijaga dan dirawat dengan baik," terangnya.

Baca juga: Anak Korban Penganiayaan Ayah Tirinya di Solo Masih Trauma

Pasca-kejadian itu, Rudy meminta kepada masyarakat apabila ada warga pendatang yang ingin menginap di Solo, baik di rumah maupun penginapan, untuk didata. Pendataan ini untuk memudahkan pelacakan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Mohon didata betul siapa yang menginap di situ (penginapan atau rumah). Putra, putri, bapak, ibu harus punya data betul. Supaya apabila terjadi sesuatu hal, mudah bagi kita untuk melacaknya," bebernya.

Sementara itu, anak korban penyekapan dan penganiayaan oleh ayah tirinya saat ini masih dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo. Sebab, kondisi psikis anak masih trauma pasca-kejadian itu.

Ketua Perlindungan Perempuan dengan Kekerasan Berbasis Gender dan Anak RSUD Dr Moewardi, dr Hari Wahyu Nugroho, menambahkan, korban dirawat di rumah sakit sejak Jumat (16/2/2018) siang. Selama empat hari dirawat, sudah banyak perubahan pada korban.

"Perkembangannya sudah cukup banyak. Sudah bisa bermain, sudah bisa diajak bicara dibandingkan pertama masuk rumah sakit," ucap Hari.

Baca juga: Viral, Video Anak Balita Tergeletak Lemas di Lantai Minimarket

Kompas TV Tiga oknum anggota polisi diketahui bertugas di Unit Reskrim Polsek Kali Doni Palembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com