Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Jadi Tukang Ojek demi Hidupi Keluarga

Kompas.com - 19/02/2018, 14:01 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Ratih (46), salah seorang ibu rumah tangga asal Kampung Kepuh, Desa Nagarasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, sehari-hari menjadi tukang ojek untuk menghidupi keluarganya.

Penghasilan suaminya, Mursin (52), sebagai kuli bangunan tak dirasakan cukup, apalagi beberapa bulan terakhir tak ada yang memperkerjakannya.

Mereka bersama dua orang anaknya selama ini tinggal di rumah petak yang kondisinya memprihatinkan.

Senin (19/2/2018) lalu, mereka dikunjungi calon wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Kedatangan bupati Purwakarta membuat Ratih dan suaminya senang.

"Saya kaget tadi di jalan ketemu Pak Dedi Mulyadi. Dia pun dibawa ke rumah untuk melihat kondisi rumah saya," jelas Ratih di rumahnya saat dikunjungi Dedi Mulyadi, Senin (19/2/2018).

Baca juga : Jatuh dari Kapal, Tukang Ojek Ditemukan Tewas Mengapung

Ratih pun mencurahkan segala keluh kesahnya, terutama sulitnya mencari pekerjaan di zaman sekarang. Rata-rata per hari ia hanya mendapat Rp 20.000 sampai Rp 50.000 dari hasil mengojek dan kerja suaminya.

"Alhamdulillah kalau rumah mah milik sendiri. Tapi kondisinya seperti ini, sangat jelek," kata Ratih.

Solusi kemiskinan

Dedi Mulyadi mengaku sangat kagum dengan ibu Ratih karena selalu berjuang menghidupi keluarganya dalam kondisi serba kekurangan. Ia pun memiliki beberapa solusi untuk menangani kondisi masyarakat seperti ini.

Menurut Dedi, pemerintah daerah dengan wilayah permukiman sempit seperti ini harus segera didorong dengan infrastruktur bagus. Program dibentuk dengan kegiatan yang bermanfaat bagi publik dan tidak berbentuk uang.

"Program pemerintah harus yang bermanfaat bagi publik, jangan dengan program berbentuk uang tunai. Misalkan, dengan kondisi rumah seperti ini bisa melakukan bantuan perbaikan secara langsung," kata Dedi.

Selain itu, saluran irigasi dan gang sebagai sarana dan prasarana umum ke permukiman sempit harus menjadi prioritas perbaikan pemerintah.

"Efeknya akan berdampak kepada warga untuk bisa menggerakkan ekonomi warga setempat. Melancarkan pekerjaan sehari-hari warganya dengan infrastruktur bagus," tandasnya.

Baca juga : Cerita Mahasiswa Nyambi Jadi Tukang Ojek Online karena Tak Ingin Merepotkan Orangtua

Solusi jangka panjangnya, tambah Dedi, kebutuhan publik akan terjangkau dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Investasinya pemerintah langsung ke pembangunan yang dibutuhkan masyarakat. Jadi dirasakan langsung oleh warga. Jadi, pemerintah daerah jangan ada lagi investasi dalam bentuk penyimpanan uang," usul Dedi.

Kompas TV Korban mengalami luka tusuk di bagian perut, bahu, dan kepala.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com