Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabu yang Diselundupkan di Kaleng Biskuit Sebanyak 4,7 Kilogram

Kompas.com - 19/02/2018, 13:15 WIB
Sukoco,
Farid Assifa

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Nunukan, Kalimantan Utara, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 4,7 kilogram sabu dari Malaysia melalui dermaga tradisional di Pulau Sebatik, Rabu (14/2/2018) lalu.

Sabu-sabu tersebut dikemas dalam kemasan roti Marie Renceng yang dimasukkan ke kaleng biskuit. Agar sabu itu benar-benar disamarkan, pelaku memasukkan dua kaleng biskuit ke karung yang dicampur dengan bahan makanan lainnya.

“Ada dua kurir yang kita tangkap di Sebatik, yaitu Husein (43) dan Firman saat akan membawa dua kaleng biskuit di dalam karung. Jadi sabu dikemas di bungkus roti,” ujar Kapolres Nunukan AKBP Jepri Yuniardi, Senin (19/2/2018).

Selain dua kurir, Kepolisian Resor Nunukan juga mengamankan dua anggota jaringan penjualan sabu dari Malaysia, yakni Adnan yang berperan sebagai rekrutmen kurir, dan Rizal.

Baca juga : TKI dari Malaysia Bawa Kaleng Biskuit, Ternyata Berisi Sabu

Sabu-sabu yang dikemas dalam bungkus roti Marie itu akan diedarkan di Kota Makassar. Sayang, pemilik sabu, Sam yang diduga berada di Kota Makassar bisa meloloskan diri.

“Dia pantau media sosial saat kita melakukan pengembangan, sehingga lolos,” kata Jepri.

Dari pangakuan Adnan, penyelundupan sabu Rabu lalu merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya dia sudah dua kali menyelundupkan sabu ke Kota Makassar. Untuk upah, Adnan dan rekannya mengaku diberi Rp 200 juta oleh bandar bernama Sam.

“Mereka dijanjikan 200 juta itu dibagi empat, kalau mareka berhasil meloloskan itu barang,” imbuh Jepri.

Baca juga : Menyamar, Polisi Tangkap Pengedar Sabu untuk Ketiga Kalinya

Selain mengamankan sabu, polisi juga mengamankan dua buah ponsel, satu paspor milik Husein, dua buah KTP, dua buah kotak dan dua buah karung.

Kompas TV Polisi menyita barang bukti empat sachet sabu bersama alat isapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com