Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Pilkada Damai, KPU NTB Ajak Paslon Perangi Hoaks

Kompas.com - 18/02/2018, 23:54 WIB
Fitri Rachmawati,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Deklrasi pilkada damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPUNTB) bersama empat pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Minggu (18/2/2018) berlangsung meriah dengan pagelaran musik tradisional gendang beleq.

Ketua KPU NTB Aksar Anshari dalam sambutannya mengajak seluruh paslon dan masyarakat NTB untuk bersama sama melawan dan memerangi hoaks atau berita bohong dalam pelaksanaan pilkada serentak ini.

“Saya berharap kita jauhkan hiasan-hiasan media sosial dan media massa baik cetak maupun elektronik dari berita-berita yang sangat tidak bermanfaat atau berita-berita hoaks. Mari kita laksanakan pilkada ini sebagai ruang yang menjadikan masyarakat bisa menyimpulkan siapa pemimpin terbaik mereka,” kata Aksar.

Aksar juga berharap dalam kampanye mulai tanggal 15 Februari sampai 23 Juni 2018, dimanfaatkan paslon sebagai ruang pendidikan bagi masyarakat untuk mencari dan menentukan pilihan mereka, bukan menjadi ajang saling membongkar kejelekan, menebar kebencian, menjatuhkan dan saling menyudutkan, apalagi sampai menggunakan isu suku, ras, agama dan antar golongan.

Baca juga : KPU Tetapkan Paslon Peserta Pilkada NTB, Kini Ada Paslon dari Jalur Independen

“Saya berharap, dalam perlaksanaan kampanye nanti, semua paslon dapat memberikan gambaran pada masyarakat, bagaimana visi misi paslon untuk NTB, agar masyarakat semakin cerdas dan dapat menentukan pemimpin yang mereka harapkan," ucapnya.

Deklarasi kampanye damai NTB diikuti empat paslon peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Suhaili FT-Muhammad Amin, Ahyar Abduh-Mori Hanafi, Zulkieflimansyah-Siti Rohmi Djalilah, dan Moch Ali Bin Dachlan-Lalu Gede Sakti AM.

Uniknya dalam deklarasi ini selain suguhan pagelaran marcing band dan puisi damai, pagelaran tarian gendang beleq yang berbeda dari biasanya. Seluruh sekehe atau penabuh gendang beleq dan penari adalah anggota TNI dan Polri di Nusa Tenggara Barat, mereka membawakan tarian gendang beleq layaknya seniman tabuh yang biasa membawakan tari gendang beleq selama ini.

Baca juga : Sejumlah Ormas di NTB Memasang Spanduk Tolak Kampanye di Tempat Ibadah

Apa yang ditampilkan anggota TNI-Polri sebagai wujud persatuan dan kesatuan serta pilkada damai yang berbudaya di wilayah NTB.

Kapolda NTB Brigjen Pol Firli, mengharapkan melalui tradisi dan budaya yang digelar langsung oleh aparat keaman masyarakat akan semakin dewasa dalam berpolitik dan menjaga kedamaian di daerah.

“Yang ingin kita sampaikan atau filosofinya begini, budaya itu bisa mempersatukan anak bangsa, kita ingin tunjukman pada warga di NTB, bahwa melalui soliditas TNI Polri, tentu NTB akan terus aman, nyaman damai terutama dalam menghadapi pilkada. Budaya itu bisa menghilangkan skat, kita bersatu dan itu makin mempererat persatuan kita. Itu yang ingin ditonjolkan dalam penampilan kolabirasi gendang belek TNi dan Polri” ucap Firli.

Selain pembacaan dan penandatanganan deklarasi damai oleh seluruh paslon, dilakukan juga pelepasan merpati sebagai simbol agar paslon tak ingkar janji pada rakyat serta pelepasan balon warna warni sebagai wujud keberagaman.

Selanjutnya seluruh paslon dan tim pemenangannya melakukan konvoi, masing masing paslon dibatasi jumlah mobil yang ikut dalam konvoi hanya 10 mobil agar tidak menganggu ketertiban umum dan lalu lintas.

Pelaksanaan deklarasi pilkada damai berjalan damai dan diwarnai kebersamaan antara masyarakat, pelaksana pilkada serentak dan seluruh paslon peserta pilkada.

Kompas TV Diharapkan dengan adanya deklarasi ini, pilkada 2018 di Jawa Tengah dapat berlangsung aman dan damai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com