Kepada Gus Ipul, Nelayan Keluhkan Pencemaran Limbah hingga Reklamasi

GRESIK, KOMPAS.com – Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku menerima banyak masukan saat beraudiensi dengan para nelayan di Balai Keling, Desa Kroman, Kecamatan Gresik Kota, Gresik, Jawa Timur. 

Salah satunya terkait reklamasi dan pencemaran limbah air laut yang mengakibatkan tangkapan ikan para nelayan di Gresik dan sekitarnya semakin sedikit. 

“Itu salah satu penyebabnya, menurut mereka. Saya sendiri baru tahu itu antara reklamasi dan limbah, karena terus terang, limbah memang menjadi salah satu PR-nya Jawa Timur, terutama limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya)," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, Jumat (16/2/2018).

Baca juga: Di Gresik, Gus Ipul Audiensi dengan Nelayan dan Kunjungi Makam Sunan Giri

Ia mengatakan, salah satu solusinya adalah mempercepat pembangunan pabrik pengolahan limbah B3. Kemudian melakukan pendekatan hukum dan mengajak para nelayan berusaha. 

"Tidak hanya berpikir sebagai nelayan, tetapi mereka harus berpikir memiliki nilai tambah. Jadi tidak sekadar jual ikan, tetapi juga harus bisa jual terasi, kerupuk, dan barang hasil olahan yang lain," ujarnya. 

Gus Ipul tak menjelaskan secara spesifik terkait aspek penegakan hukum kepada beberapa oknum yang sengaja membuang limbah ke laut. Begitu pula saat ditanyakan mengenai reklamasi yang terjadi di Gresik. 

Baca juga: Kampanye Hari Pertama, Gus Ipul Kunjungi Pelaku UMKM

“Belum, saya juga baru dengar sekarang, ya nanti akan saya koordinasikan dan cari informasi lebih lanjut, tetapi ini menjadi keluhan nelayan. Soal reklamasi mengganggu, saya belum tahu ini benar atau tidak, jadi akan saya pastikan terlebih dulu, apabila itu memang mengganggu penghasilan mereka,” katanya.

Pada pertengahan tahun 2017, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencanangkan pembangunan pusat pengelolaan sampah dan limbah B3 (PPSLB3) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. PPSLB3 akan dibangun di atas lahan seluas 57 kilometer.