Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Nunukan, Siswa SD Arungi Sungai Habitat Buaya untuk Pergi ke Sekolah

Kompas.com - 16/02/2018, 18:54 WIB
Sukoco,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah siswa SD Negeri 001 di Kecamatan Seimenggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, harus menempuh bahaya untuk pergi ke sekolah dengan menumpangi ketinting di sungai yang merupakan habitat buaya.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Nunukan Andi Krislina mengatakan, siswa SD terpaksa menyusuri Sungai Waisan yang merupakan habitat buaya muara karena jalur sungai tersebut merupakan jalur terdekat menuju sekolah mereka.

“Anak-anak itu kadang ketakutan, di musim tertentu mereka memilih tidak sekolah karena musim itu banyak kejadian buaya mencari mangsa,” ujar Andi, Jumat (16/2/2018).

Untuk mempermudah anak-anak menuju sekolah mereka, dilakukan pembangunan jembatan di Sungai Waisan yang nantinya juga menghubungkan lima desa yang berada di kawasan tersebut.

Keberadaan jembatan juga akan mempermudah para petani sawit di lima desa untuk menjual hasil kebun mereka ke perusahaan sawit yang berada di seberang sungai.

“Kalau sekarang warga harus memutar jalannya untuk menuju perusahaan kalau menjual sawit mereka,” imbuh Andi.

Baca juga: Benahi Tali Kipas, Motoris Speedboat di Nunukan Tenggelam di Sungai Berbuaya

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nunukan Muhammad Sufyang memastikan pemerintah daerah akan membangun jembatan di Sungai Waisan tahun ini.

Pemerintah daerah telah menganggarkan Rp 10 miliar untuk membangun jembatan sepanjang 60 meter dengan lebar 7 meter tersebut.

“Tahun ini kami bangun. Selain agar siswa tidak ketakutan dengan buaya, jembatan tersebut mempermudah warga di lima desa menuju pabrik sawit yang ada di seberang sungai,” ujarnya.

Tahun 2017, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Nunukan mencatat sedikitnya lima warga di wilayah perbatasan Sebuku dan Seimenggaris menjadi korban serangan buaya.

Serangan buaya muara terhadap warga terakhir terjadi pada Desember 2017, saat seorang nelayan yang sedang mencari ikan hanya didapati potongan jari tangan dan sisa baju yang dikenakan.

Baca juga: Sejumlah Warga Nunukan Nekat Berfoto dengan Buaya Liar

Kompas TV Dibutuhkan hampir 2 jam oleh tim pencinta satwa dan petugas BKSDA Gorontalo untuk mengevakuasi buaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com