Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Ton Sabu di Kapal Berbendera Singapura Dilimpahkan ke BNN Pusat

Kompas.com - 13/02/2018, 21:33 WIB
Hadi Maulana,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Sebanyak sekitar 1 ton sabu yang ditemukan dari dalam kapal MV Sunrise Glory, kapal berbendera Singapura yang diamankan KRI Sigurot 864 di perairan Selat Phillip perbatasan antara Singapura dan Batam, Rabu (7/2/2018), diserahkan ke BNN Pusat.

Penyerahan dipimpin langsung Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno di Markas Komando (Mako) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam, Tanjung Sengkuang, Selasa (13/2/2018).

Penerimaan barang tersebut diwakili Penyidik Utama Direktorat P2 Deputi Bidang Pemberantasan Kombes Pol Sriana dan disaksikan Komandan Lanal Batam, Kasi Intelijen I Bea Cukai KPU Batam, Kabid Pemberantasan Narkotika BNN Provinsi Kepri, perwakilan Dispamal serta Perwira Staf Lanal Batam.

(Baca juga: Kisah Anjing K-9 Sempat Mabuk Saat Bertugas di Kapal Berisi 1 Ton Sabu)

Dari penyerahan ini, tim yang melakukan pencarian hanya berhasil mendapatkan penambahan sekian kilo saja, sebab dari 1 ton 29 kg yang diperoleh pada hasil pencarian sebelumnya, kini hanya bertambah menjadi 1 ton 37 kg 581,8 gram.

"Tidak saja barang bukti, bahkan empat tersangka yang diamankan, masing-masing bernama Hsieh Lai Fu (52), Huang Chiang (48), Chencun Hang (39) dan Chen Chien (52) juga ikut diserahkan," kata Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno, Selasa (13/2/2018).

Eko mengatakan, narkoba sudah menjadi musuh negara.

"Bahkan pimpinan telah memberikan apresiasi atas keberhasilan ini, sebagai bukti dukungan terhadap personel yang berprestasi," kata Eko.

Danlantamal IV juga berharap seluruh prajurit di lapangan yang telah melaksanakan kerja dapat berprestasi lebih baik lagi sesuai dengan tugas dan bidang matra masing-masing.

(Baca juga: Kronologi Ditemukannya 1 Ton Sabu di Kapal Berbendera Singapura)

Penyidik Utama Direktorat P2 Deputi Bidang Pemberantasan Kombes Pol Sriana mengatakan, barang haram ini diketahui berasal dari Myanmar berdasarkan hasil pengembangan dan penyidikan terhadap empat tersangka tersebut.

"Hanya saja kami belum bisa memastikan apakah barang haram ini untuk diedarkan di Indonesia apa tidak," katanya.

Sebelumnya, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman mengatakan berdasarkan hasil pengembangan bahwa barang garam ini diduga berjumlah 3 ton, namun saat berada di perairan Australia sempat diturunkan sebanyak 1,3 ton.

Kapal ini sudah menjadi target operasi sejak Desember 2017 lalu dengan dugaan penyuplai narkoba melalui jalur laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com