Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2018, 13:35 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, hanya menetapkan satu pasangan calon peserta Pilkada 2018. Buntutnya, Pasangan Mawardi-Muhajirin, yang tak diloloskan, bersiap melayangkan gugatan. 

"Kita akan lakukan gugatan. Karena dalam tahap pendaftaran, verifikasi, sudah dinyatakan lengkap, dan ada berita acara mereka," kata Mawardi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/2/2018).

"Jadi kalau ditanya sikap, sudah barang tentu saya akan lakukan perlawanan hukum. Karena jelas, ini kesewenang-wenangan pihak KPU. Dan seharusnya kalau kami dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, itu dari awal," tutur mantan bupati Kapuas periode 2008-2013 itu.

Mawardi mengaku heran dengan keputusan KPU. Ia merasa sudah memenuhi syarat dengan dukungan tiga partai politik dan sembilan kursi di DPRD Kapuas.

(Baca juga : Tak Lolos Pilkada Sumut, JR Saragih Pun Menangis... )

"Yang diperlukan hanya delapan kursi. Kita kan sembilan kursi. PBB 2 kursi, Demokrat 4 kursi, Hanura 3 kursi," ungkap anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2014-2019 ini menjelaskan.

"Saya sendiri gagal paham. Karena tidak dijelaskan dalam pleno kemarin. Misalnya, seperti orang, kan masalah ijazah, seperti di Sumatera Utara. Atau misalnya kursi pendukung tidak memenuhi kuota. Ini tidak (dijelaskan) kemarin. Tidak jelas kenapa," tambahnya.

Ketua KPU Kabupaten Kapuas, Bardiansyah, belum mengangkat telepon maupun membalas pesan singkat Kompas.com. 

Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kapuas, Iswahyudi menyatakan belum bisa memberikan komentar.

"Karena kami belum menerima laporan. Baru setelah laporan masuk, kami akan memutuskan. Karena prosesnya belum sampai ke saya," kata dia melalui telepon, Selasa (13/2/2018) siang.

(Baca juga : Gara-gara Ijazah, JR Saragih-Ance Tak Lolos di Pilkada Sumut )

Siang ini, sekitar 250 orang pendukung Mawardi-Muhajirin berunjuk rasa di depan Kantor Panwaslu Kabupaten Kapuas.

Berita sebelumnya, KPU Kabupaten Kapuas hanya menetapkan pasangan Ben Brahim S Bahat-HM Hafian Ibnor, sebagai satu-satunya pasangan calon peserta daerah yang berjulukan kabupaten seribu sungai itu.

Ben Brahim merupakan bupati petahana. Pada 2013, Ben yang berpasangan dengan Muhajirin, mengalahkan pasangan Mawardi-Herson Barthel Aden, dengan selisih suara tipis.

Kompas TV Tak semua langkah pasangan calon kepala daerah yang maju di Pilkada Serentak 2018 berjalan mulus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com