Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Resmikan Basemen Air untuk Antisipasi Banjir di Pagarsih

Kompas.com - 13/02/2018, 12:52 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikan basemen air atau normalisasi Sungai Citepus di Jalan Pagarsih, Selasa (13/2/2018).

Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir Pagarsih yang kerap membuat panik warga saat curah hujan tinggi.

Sungai Citepus semula hanya memiliki lebar sekitar 3 meter. Setelah dikeruk, saat ini lebarnya menjadi 5 meter dengan tinggi 3,8 meter. Basemen air Pagarsih di mengalir tepat di bawah Jalan Pagarsih sepanjang 220 meter.

"Ya, hari ini saya akan resmikan sepanjang jalan Pagarsih sudah dibangun basement sebagai upaya penanganan banjir," ucap Emil, sapaan akrabnya.

Emil menuturkan, dari hasil pengamatan, luapan Sungai Citepus di Pagarsih merupakan air kiriman dari wilayah utara Bandung. Sebab itu, basemen air nantinya berfungsi untuk menampung tingginya debit air agar tak meluap ke jalan.

Baca juga : Pagarsih Banjir Lagi, Ridwan Kamil Sebut karena Cuaca Ekstrem

"Pagarsih itu pertama banjir bukan karena curah hujan lokal setelah kita teliti. (Pagarsih banjir) karena hujannya di bukit bagian utara, kalau hujannya di sana Sungai Citepus itu melompat volumenya. Terbukti kalau hujan lokal gak pengaruh. Kita membuat basemen air selebar sungai yang ada, harapannya volume yang dua kali lipat pas banjir bisa tertampung di bawah jalan," tuturnya.

Kendati demikian, Emil enggan memberi jaminan Pagarsih bebas banjir. Namun, sambung dia, kehadiran basemen Pagarsih menjadi ikhtiar Pemkot Bandung dalam menuntaskan masalah banjir.

Baca juga : Dua Mobil Terseret Arus Banjir di Pagarsih Bandung

"Tapi kita boleh takabur kalau urusan alam ya. Yang saya kalimatkan mungkin kita sudah berupaya berikhtiar. Menurut ilmu manusia mudah-mudahan hitungan ini bisa mengurangi dan tidak ada lagi banjir Pagarsih yang selalu bikin heboh tahunan," jelasnya.

Kompas TV Tingginya intensitas hujan di wilayah Bandung, Jawa Barat, menyebabkan aliran Sungai Citepus meluap, hingga menutup ruas Jalan Astana Anyar, Bandung. Sejumlah kendaraan terjebak derasnya arus luapan Sungai Citepus. Kamis malam (9/3), ruas jalan di Wilayah Astana Anyar, Bandung, seketika berubah bagai sungai berarus deras, akibat luapan Sungai Citepus. Akses jalan putus, meski ada pengendara roda 4 yang nekat menerobos banjir. Tidak hanya merendam ruas jalan utama, banjir juga melanda permukiman warga yang berada di sekitar wilayah Astana Anyar. Selain Astana Anyar, intensitas hujan yang masih cukup tinggi di wilayah bandung menyebabkan banjir di Pasteur. Selain di Jalan Astana Anyar dan Pasteur, banjir juga kembali menggenangi daerah Pagarsih. Dan kamis malam menjadi kali ke-5 daerah ini terendam banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com