Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tetapkan 4 Pasangan Jadi Peserta Pilkada Bogor, Bima Arya Resmi Ambil Cuti

Kompas.com - 13/02/2018, 08:55 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor menetapkan empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor 2018. Mereka dinyatakan lolos dan siap beradu visi dan misi dalam kontestasi Pilkada Kota Bogor bulan Juni mendatang.

Komisioner KPU Kota Bogor, Edi Kholki Zaelani mengatakan, empat pasangan calon itu adalah Dadang Iskandar Danubrata-Sugeng Teguh Santoso, Achmat Ruhyat-Zainul Mutaqien, Bima Arya Sugiarto-Dedie A Rachim, dan Edgar Suratman-Sefwelly Ginanjar.

"KPU menetapkan ada empat pasangan calon yang menjadi peserta Pilkada Kota Bogor," kata Edi, Senin (12/2/2018).

Edi menambahkan, jumlah calon yang ditetapkan itu memang tidak berubah. Ia menyebut, mereka adalah pasangan yang mendaftar dan mengikuti proses sebelumnya.

Dirinya menuturkan, sesuai undang-undang, pemberian gelar yang disandang tiap calon juga harus dicantumkan.

"Dalam aturan kan memang nama calon itu harus sesuai KTP elektronik, tapi kemudian di dalam peraturan itu juga disebut bahwa gelar baik itu gelar pendidikan, keagamaan, maupun adat boleh ditambahkan," sebutnya.

Baca juga : Menebak Inisial D, Pendamping Bima Arya dalam Pilkada Kota Bogor

Sambung dia, setelah penetapan pasangan calon, agenda selanjutnya adalah pengundian dan penetapan nomor urut calon yang akan dilaksanakan Selasa (13/2/2018) dan dilanjutkan dengan masa kampanye yang akan dimulai pada Kamis (15/2/2018).

"Sementara untuk Pak Bima Arya yang masih menjabat sebagai Wali Kota, kita harapkan bisa menerima surat cuti selambat-lambatnya tanggal 15 Februari," tutur dia.

Sementara itu, usai ditetapkan oleh KPU, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto resmi mengambil cuti dalam jabatannya sebagai orang nomor satu di Kota Bogor itu.

Masa cuti Bima sendiri berlaku sejak Selasa (13/2/2018) pukul 00.00 WIB. Selanjutnya, Bima beserta keluarga meninggalkan rumah dinas wali kota dan akan menempati kediaman pribadinya di Komplek Barananang Siang Indah, Katulampa, Bogor.

"Saya pamitan kepada semua, minta maaf, berterima kasih atas dukungannya dan nitip Kota Bogor selama 4 bulan ke depan," ucap Bima.

Baca juga : Pimpinan KPK Restui Direkturnya Jadi Pasangan Bima Arya di Pilkada Kota Bogor

Saat meninggalkan rumah dinas, Bima dan keluarga tampak membawa sejumlah perlengkapan pribadi dan beberapa buku. Sementara, barang-barang yang dibeli dengan uang negara ditinggalkan di rumah peninggalan Belanda itu.

Ia juga menyerahkan kunci rumah, mobil dinasnya, beserta daftar barang milik negara kepada Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarif Hidayat.

"Kesan-kesan tinggal di rumah dinas, ngantornya berasa tujuh hari seminggu dan 24 jam sehari. Kalau kata orang serem dan sebagainya karena rumah peninggalan Belanda, saya tidak pernah merasakan seperti itu. Nyaman-nyaman saja dan biasa-biasa saja," ungkapnya.

Kompas TV Lembaga survei Indo Barometer memperlihatkan elektabilitas Joko Widodo masih mengungguli beberapa nama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com