TERNATE, KOMPAS.com - Jelang penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Maluku Utara yang akan digelar pada Senin (12/2/2018) siang ini, kantor KPU Maluku Utara dipagari kawat berduri.
Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi pihak kepolisian adanya massa pasangan calon menerobos masuk ke kantor KPU.
Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar mengatakan, dalam penetapan paslon, sebanyak 2.000 pasukan gabungan Polri, TNI dan Linmas disiagakan di kantor KPU Maluku Utara dan sekitarnya.
Pengamanan yang dilakukan mencakup pengamana terbuka dan tertutup dengan melibatkan personel polres jajaran terdekat.
“Karena pengumumannya di kantor KPU di Sofifi, jadi melibatkan polres jajaran terdekat dalam rangka antisipasi massa yang datang dengan senjata tajam, mabuk maupun akan melakukan hal-hal kurang baik,” kata Hendri Badar, Senin (12/2/2018).
Baca juga : Nasdem Resmi Usung Burhan-Ishak di Pilkada Maluku Utara
Dalam rangka menjaga situasi yang aman, katanya, petugas akan melakukan pemeriksaan di pintu-pintu masuk, termasuk pelabuhan.
Kendaraan taktis juga diturunkan, mulai dari mobil water canon, kendaraan roda dua, roda empat dan roda enam.
“Kepada seluruh tim pasangan calon maupun massa pendukung agar sama-sama menjaga dan menghargai pesta demokrasi pilkada ini yang sudah sampai pada tahapan penetapan paslon. Menciptakan rasa aman, tidak terprovokasi serta tidak ada berita hoaks maupun ujaran kebencian,” ujarnya.
Baca juga : Jelang Rapat Pleno Penetapan Calon, Polres dan Kodim Garut Gelar Patroli
Seperti diberitakan, paslon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara yang mendaftarkan diri ke kantor KPU Maluku Utara sebanyak empat paslon.
Mereka di antaranya Burhan Abdurahman-Ishak Djamaludin, pasangan Ahmad Hidayat Mus-Rivai Umar, kemudian Abdul Gan Kasuba-Al Yasin Ali serta paslon Muhammad Kasuba-Madjid Husen.
Terkini Lainnya
Terpopuler
Now Trending
