Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Grebeg Sudiro di Solo, Kirab Merayakan Kebinekaan

Kompas.com - 11/02/2018, 21:48 WIB
Labib Zamani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kawasan Pasar Gede di Solo, Jawa Tengah berubah menjadi lautan manusia, Minggu (11/2/2018) siang. Ribuan pengunjung memadati kawasan Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Jenderal Sudirman tersebut.

Mereka datang dari berbagai penjuru daerah eks Karesidenan Surakarta untuk menyaksikan kirab budaya Grebeg Sudiro. Kirab perpaduan dari masyarakat Tionghoa-Jawa itu dimulai pukul 14.00 WIB.

Kirab mengawali perayaan Tahun Baru Imlek 2018/2569 dengan menampilkan sembilan gunungan berisi hasil bumi dan kue keranjang. Dua gunungan di antaranya berbentuk miniatur Taman Monumen 45 Banjarsari dan rumah dinas wali kota, Loji Gandrung. Ada pula gunungan miniatur Pasar Gede.

Gunungan itu diarak keliling kawasan Kelurahan Sudiroprajan. Kirab dimulai star dari depan Pasar Gede-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Mayor Kusmanto-pertigaan Lojiwetan-Jalan Kapten Mulyadi-perempatan Ketandan-Jalan RE Martadinata-Jalan Cut Nyak Dien-Jalan Juanda-perempatan Warung Pelem-Jalan Urip Sumoharjo-Pasar Gede.

(Baca juga: Pernak-pernik Khas Imlek yang Paling Sering Dicari)

Gunungan miniatur Pasar Gede diarak peserta dalam kirab budaya garebek sudiro di Solo, Jawa Tengah, Minggu (11/2/2018).KOMPAS.com/Labib Zamani Gunungan miniatur Pasar Gede diarak peserta dalam kirab budaya garebek sudiro di Solo, Jawa Tengah, Minggu (11/2/2018).
Selesai diarak, warga berebut kue keranjang yang dibagikan panitia kirab budaya Grebeg Sudiro di depan Pasar Gede. Ada 4.000 kue keranjang yang disediakan panitia dalam acara bertajuk "Melestarikan Budaya Bangsa, Merajut Kebinekaan" itu.

Seorang pengunjung asal Solo, Anina (58), mengaku sering menyaksikan kirab budaya Grebeg Sudiro. Ia bersama dengan keluarga menyaksikan pertunjukan liong dan barongsai.

"Kirab (Grebeg Sudiro) ini kan mengawali tahun baru Imlek. Jadi ke sini ya ingin lihat pertunjukan liong dan barongsai. Juga festival buah-buahan dan kue keranjang," ucap Anina kepada Kompas.com di sela-sela menyaksikan kirab budaya di kawasan Pasar Gede, Minggu.

Pertunjukan atraksi liong dalam kirab budaya Grebeg Sudiro di Solo, Jawa Tengah, Minggu (11/2/2018).KOMPAS.com/Labib Zamani Pertunjukan atraksi liong dalam kirab budaya Grebeg Sudiro di Solo, Jawa Tengah, Minggu (11/2/2018).
Lurah Sudiroprajan, Daliman mengatakan, kirab budaya Grebeg Sudiro mengandung makna mempersatukan bangsa dalam kebinekaan. Sebab, kirab budaya ini merupakan perpaduan antara budaya Tionghoa-Jawa.

"Di Sudiroprajan ada dua etnis Tionghoa dan Jawa. Harapannya bisa hidup bersama dan saling berdampingan. Kita satukan dengan budaya," kata Daliman.

(Baca juga: Sebelum Momen Imlek Selesai, Ini Pantangan bagi Warga Tionghoa)

Masyarakat dari dua etnis Tionghoa-Jawa, kata Daliman ikut terlibat dalam peserta kirab budaya Grebeg Sudiro. Hal ini menunjukkan bentuk gotong royong untuk menjaga persatuan dan kesatuan kedua etnis.

Gunungan miniatur Loji Gandrung diarak peserta dalam kirab budaya garebek sudiro di Solo, Jawa Tengah, Minggu (11/2/2018).KOMPAS.com/Labib Zamani Gunungan miniatur Loji Gandrung diarak peserta dalam kirab budaya garebek sudiro di Solo, Jawa Tengah, Minggu (11/2/2018).
Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menambahkan, merajut kebinekaan bukan pekerjaan yang mudah. Namun, ini merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan secara bersama-sama.

Solo merupakan kota yang nyaman dihuni. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran serta masyarakat dalam menjaga kemajemukan yang ada di Solo dengan baik.

"Sehingga kemajemukan ini dapat terus bertahan sepanjang masa," kata Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com