GRESIK, KOMPAS.com – Emil Elestianto Dardak yang menjadi pasangan Khofifah Indar Parawansa pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2018 memberikan sedikit bocoran mengenai Nawa Bhakti Satya yang menjadi program unggulan mereka.
Hal itu diungkapkan oleh Emil selepas menghadiri acara pengukuhan tim relawan pasangan Khofifah-Emil di kediaman mantan Bupati Gresik KH Robbach Maksum, di Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), Minggu (11/2/2018) siang.
“Pada intinya ada tiga hal. Pertama adalah bagaimana kita mencapai satya atau kemuliaan. Kemuliaan di mata dunia, artinya Jawa Timur ini bisa eksis sebagai kekuatan provinsi yang benar-benar memiliki kekokohan industri, dan juga kecukupan ekonomi di tatanan Asia-Pasifik,” tutur Emil.
“Karena Jawa Timur ini konteksnya sudah harus melihat ke China, ke Taiwan, lihatnya ke Vietnam, sehingga ini harus ditata posisinya,” lanjut dia.
Baca juga: Jadi Bakal Cawagub Termuda, Emil Dardak Sebut Pilkada 2018 Momen Penting bagi Generasi Muda
Emil berpendapat, sudah waktunya Provinsi Jawa Timur meraih posisi yang lebih layak daripada saat ini, yakni bisa lebih bersaing dengan beberapa kota maupun provinsi yang ada di kawasan Asia-Pasifik.
“Kedua, terkait kemuliaan di mata rakyat, jadi bagaimana kita mempunyai keberpihakan. Kalau kita cuma mengikuti teori ekonomi aja, ya bisa aja maju, tapi kan akan ada ketimpangan yang luar biasa, masyarakat termarjinalkan,” kata Emil.
Untuk itu, apabila nanti dirinya dipercaya oleh masyarakat memimpin Jawa Timur bersama Khofifah, dia bakal coba mengubah mindset warga untuk bisa menuju arah yang diharapkan sehingga membuat Jawa Timur lebih maju.
“Kita juga tidak ingin konsepnya hanya sekadar memberikan donasi, tapi kita angkat mereka supaya bisa memberdayakan. Jadi ada keberpihakan kepada rakyat kecil,” beber dia.
Baca juga: Emil Dardak: Generasi Milenial Jangan Apatis terhadap Politik
Poin lain yang tak kalah penting dalam program Nawa Bhakti Satya itu, ucap Emil, adalah tingkat kemuliaan di hadapan Sang Pencipta, yakni semua program pembangunan yang dijalankan berdasarkan keimanan.
“Dan yang terpenting, yang terakhir adalah kemuliaan di mata Allah SWT. Artinya, membangun Jawa timur ini tidak lepas dari iman dan takwa,” tutup Emil.
Dalam acara pengukuhan tersebut, Emil mengukuhkan puluhan relawan, termasuk beberapa pimpinan dan perwakilan dari partai pendukung yang ada di Gresik, yaitu Partai Golkar, Partai Pembangunan Persatuan (PPP), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).