Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bojonegoro Ungkap Alasan Batal Maju Pilkada Jatim 2018

Kompas.com - 11/02/2018, 19:21 WIB
Hamzah Arfah,
Bayu Galih

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Bupati Bojonegoro Suyoto sempat diwacanakan maju sebagai kandidat calon gubernur atau wakil gubernur dalam kontestasi Pilkada Jawa Timur 2018.

Namun, wacana tersebut batal lantaran Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan untuk mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dalam Pilkada Jatim 2018, bersama beberapa partai lain.

Meski begitu, Suyoto mengaku tidak kecewa dan mendukung keputusan partainya.

"Lha saya ini kan orang PAN, dan PAN sudah memutuskan. Diskusi di PAN juga sudah panjang, kenapa memilih Bu Khofifah dan Pak Emil," ujar Suyoto, saat menghadiri acara pengukuhan tim relawan Khofifah-Emil di Gresik, Minggu (11/2/2018) siang.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Nyoto itu, Jawa Timur memang harus dipimpin oleh pasangan yang memiliki wawasan, ilmu, dan keberanian. Khofifah dan Emil dinilai Kang Nyoto memiliki itu semua.

"Saya yakin pilihan PAN jatuh pada pasangan Khofifah-Emil juga karena faktor itu, soal integritas, pengalaman, dan wawasan," kata dia.

(Baca juga: Zulkifli Hasan Klaim PAN Akan Jadi Penentu Kemenangan Khofifah-Emil)

Terlepas dari beberapa faktor tersebut, Kang Nyoto menambahkan, dalam pasangan Khofifah-Emil juga terdapat semangat anak muda yang identik dengan perubahan. Tentu saja perubahan yang dimaksudkan adalah, semangat untuk mengubah Jawa Timur untuk lebih baik.

"Untuk spirit jiwa muda saya kira ada. Karena Bu Khofifah kan sudah kerja keras seperti itu, pasti tentu punya spirit jiwa muda. Terlebih saya kan ikut memberikan pertimbangan kepada partai, sebab saya Waketum (wakil ketua umum) di PAN. Dan Pak Zul (Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan) selalu menjalin komunikasi dengan semua pengurus," kata Kang Nyoto.

Dengan pengalaman memimpin Kabupaten Bojonegoro, Kang Nyoto memberikan usulan kepada pasangan Khofifah-Emil Dardak, bila nantinya terpilih dan dipercaya untuk memimpin Jawa Timur pada periode selanjutnya.

Ini termasuk beberapa kekurangan, yang harus bisa dibenahi oleh pasangan Khofifah-Emil Dardak.

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebenarnya masih bisa digenjot dengan kualitas yang inklusif. Pertama kalau kita mau mengasimilasi pertumbuhan itu adalah, value added industry Jawa Timur harus naik," kata Suyoto.

"Kedua distribusi industri. Jadi industri-industri yang sudah penuh di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, didistribusikan ke kabupaten-kabupaten yang sumber daya manusianya banyak dan UMK-nya murah, agar lebih merata," ujar dia.

(Baca juga: Pesan SBY untuk Khofifah Indar Parawansa)

Jika kedua langkah ini mampu diaplikasikan, Suyoto yakin bakal mengurangi tingkat kemiskinan di Jawa Timur. Sebab, daerah atau wilayah industri dapat tersebar secara merata di seluruh kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur.

"Bojonegoro misalnya, kenapa sekian lama mengalami kemiskinan, kan baru 2016 keluar dari sepuluh besar kabupaten termiskin di Jawa Timur. Itu karena salah satunya, industri sudah masuk di kampung-kampung," ucap Kang Nyoto.

Dengan daerah industri sudah menyebar, Kang Nyoto optimistis, hal itu bakal mampu memberikan dampak kesejahteraan tersendiri bagi warga. Karena dengan adanya industri, bisa pula membuat kawasan wisata baru yang mampu mendatangkan wisatawan.

"Kita bisa melihat seperti Korea Selatan misalnya, mereka tidak memiliki wisata, tapi dengan industri bagus wisatanya ikut, Jepang juga, karena akan ada daya tarik," ujar Kang Nyoto.

"Saya kira kasus seperti di Bojonegoro tiga tahun belakangan ini juga, wisatanya naik luar biasa dari 65.000 naik menjadi 700.000 sekian, yang kemudian memunculkan banyak hotel berbintang dan tempat-tempat wisata baru, itu kan juga menyerap banyak tenaga kerja," tuturnya.

Kompas TV Sejauh ini Partai Amanat Nasional belum menentukan sikap untuk Pilgub Jatim 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com