Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Aplikasi Ini, Berita Hoaks Dijamin Tak Muncul

Kompas.com - 11/02/2018, 18:46 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) meluncurkan aplikasi Hoax-Buster Tools (HBT) untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan tidak mengandung unsur fitnah atau hoaks.

Peluncuran secara resmi dilakukan Mafindo di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 1, di Kampung Homestay, Desa Ngaran 2, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2018) sore.

Dalam peluncuran itu turut hadir Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara, perwakilan Google Indonesia Shinto Nugroho, Kepala Polres Magelang AKBP Hari Purnomo, hingga pegiat media sosial, seni, budaya di Magelang dan sekitarnya.

Ketua Mafindo, Septiaji Eko Nugroho menjelaskan, pembuatan aplikasi dilatarbelakangi oleh maraknya informasi hoaks di dunia maya yang sudah meresahkan masyarakat.

Aplikasi ini mudah diakses masyarakat melalui handphone dan perangkat mobile.

"Sejauh ini untuk mencari kebenaran berita hanya bisa dilakukan melalui desktop atau laptop saja, yang menyulitkan sebagian masyarakat. Sehingga aplikasi ini dibuat agar bisa dibuka dengan mobile," kata Septiaji.

(Baca juga: Puan: Generasi Zaman Now Jangan Ikut Sebar Hoaks)

Dia menjelaskan, aplikasi ini berisi berbagai alat yang bisa digunakan sesuai kebutuhan pengguna. Alat itu antara lain mesin pencari (search tool) untuk web, video, foto dan lain-lain. HBT ini juga memiliki database anti-hoaks yang terbuka bisa dilihat oleh pengguna.

"Kami punya database anti-hoaks. Terbuka, bisa dilihat siapa saja. Seperti ada Facebook, Twitter, Whatsapp, dan sebagainya," ujar Septiaji.

Paling menarik, kata dia, HBT sudah dipasang "search engine anti-hoax" yang cara kerjanya mirip dengan Google. Pengguna bebas mencari informasi apa saja, dengan hasil pencarian yang dipastikan bebas berita palsu dan hoaks.

"Ini mirip Google, tapi dijamin bersih dari hoaks. Web yang muncul seperti Wikipedia, media yang sudah terverifikasi oleh dewan pers, situs kita sendiri. Masyarakat awam akan terbantu dan enggak bakal ketemu yang aneh-aneh," ujar Septiaji.

Sementara ini, HBT baru bisa diunggah gratis melalui Google Play Store atau smartphone berbasis Android. Ke depan, akan dikembangkan lagi HBT versi 2, dan diharapkan bisa diunggah melalui sistem operasi selain Android.

Menkominfo Rudiantara mengapresiasi terobosan Mafindo meluncurkan aplikasi HBT ini guna memerangi informasi hoaks.

Rudiantara bahkan berjanji akan berkomunikasi dengan pengelola iOS, sistem operasi perangkat smartphone yang dikembangkan dan didistribusikan oleh Apple.

"Enggak usah khawatir, nanti saya komunikasi sama iOS. Jadi enggak cuma Android saja yang bisa pakai HBT ini, kalian yang pakai iOS juga bisa," ucap Rudiantara.

Rudiantara mengakui, masyarakat masih banyak yang belum bisa memilih dan memilah mana informasi yang langsung bisa diterima dan mana yang harus dibuang karena bersifat hoaks. Hal ini tidak lepas dari berkembangnya media sosial (medsos) yang kian pesat.

Kompas TV Kementerian Komunikasi dan Informasi akan membentuk panitia pereda isu SARA di media sosial bersama platform penyedia media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com