Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Duga Kecelakaan di Tanjakan Emen akibat Rem Bus Tak Berfungsi

Kompas.com - 11/02/2018, 17:43 WIB
Agie Permadi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bis di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 27 orang.

Olah TKP pada hari ini, Minggu (11/2/2018), dilakukan dengan menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, dugaan sementara penyebab kecelakaan tersebut akibat sistem pengereman yang tidak berfungsi.

"Penyebab sementara memang itu karena rem yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya," kata Royke di lokasi kecelakaan, Minggu.

(Baca juga: Kemenhub: Bus yang Alami Kecelakaan Tanjakan Emen Laik Operasi)

Menurut dia, dugaan penyebab kecelakaan juga dipengaruhi oleh kondisi geografi dan geometri jalan yang perlu diperbaiki.

"Ketika menikung ke kanan seharusnya jalan miring ke kanan, tapi dari atas ketika ke kanan masih ada beberapa meter sedikit ke kiri atau datar. Ini turut mempengaruhi," ujar Royke.

Olah TKP dilakukan sepanjang 200 meter di lokasi kecelakaan. Dalam olah TKP tersebut, polisi menggunakan alat Faro atau kamera drone laser 3D yang menghasilkan gambar 3D untuk menggambarkan simulasi terjadinya kecelakaan

"Dia (hasil alat Faro) menjadi tiga dimensi dan animasinya muncul. Animasi itu simulasinya, dan itu bisa menjadi alat bukti di sidang pengadilan," ujar Royke.

Menurut Royke, hasil dari TAA sendiri akan dianalisis lebih mendalam selama sehari hingga dua hari. Ini termasuk sinkronisasi berdasarkan pemeriksaan saksi dan korban selamat dalam kecelakaan bis pariwisata tersebut, serta pengumpulan barang bukti lainnya.

"Setelah itu barulah kita bisa memutuskan (penyebab kecelakaan) secepatnya," ujar dia.

(Baca juga: Polisi Lakukan Olah TKP di Tanjakan Emen Gunakan Metode TAA)

Sedangkan Kepala Subdirektorat Kecelakaan Korps Lalu Lintas Mabes Polri, Kombes Djoko Rudi menambahkan, berdasarkan dugaan sementara, polisi menduga sopir bus kehilangan kendali saat turunan.

"Out of control banyak sebabnya, mungkin dari aspek manusia, bisa kendaraan, bisa alam bisa kontur jalan bisa juga penyebab lainnya, mungkin cuaca," kata dia.

Bis pariwisata dengan nomor polisi F 7959 AA tersebut berangkat dari Ciputat, Tangerang Selatan, melewati Tol Cipularang dan mampir makan di daerah Tangkuban Perahu Lembang kemudian turun ke Ciater.

Namun, dalam perjalanan, bus mengalami kecelakaan dan sempat menabrak pengemudi kendaraan roda dua dan terguling di jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, atau Tanjakan Emen Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.

Akibat kecelakaan itu, bus yang membawa 52 orang tersebut menewaskan 27 orang, 22 luka berat, dan tujuh orang mengalami luka ringan.

Kompas TV Kondisi jalan yang rusak mencapai sekitar 5 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com