KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 11 orang tewas dan lebih dari 500 unit bangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak akibat bencana yang melanda wilayah itu selama dua bulan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tini Tadeus mengatakan, bencana itu terjadi dalam rentang waktu Desember 2017 hingga Januari 2018.
"11 warga dan ratusan rumah rusak, akibat petir, banjir dan tertimpa pohon," kata Tadeus kepada Kompas.com, Sabtu (10/2/2018) malam.
Baca juga : Hutan di Kawasan Puncak Rusak, Daerah Hilir Rawan Bencana
Tadeus merinci, korban yang tewas berasal dari Kabupaten Manggarai Barat (3 orang), Manggarai (1 orang), Kabupaten Kupang (4 orang), Timor Tengah Utara (1 orang), Malaka (1 orang), dan Timor Tengah Selatan (1 orang).
Sementara itu, lebih dari 500 rumah warga dan fasilitas umum yang rusak tersebar di Kabupaten Sumba Timur, Manggarai Barat, Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Sikka.
Baca juga : Rekrut Tagana, Kemensos Bangun Kampung Siaga Bencana di Asmat
Selain korban jiwa, lanjutnya, ada warga mengungsi sebanyak 101 orang yang menyebar di dua kabupaten, yakni Timor Tengah Selatan dan Sumba Timur.
Tadeus menyampaikan, pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik yang disiapkan di setiap daerah.
"Kita sudah bantu terpal, perlengkapan bayi bagi warga yang ada balita dan masih koordinasi untuk bantuan beras," kata dia.