Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tewas dan Ratusan Rumah Rusak karena Bencana Alam di NTT

Kompas.com - 10/02/2018, 20:58 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Icha Rastika

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 11 orang tewas dan lebih dari 500 unit bangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak akibat bencana yang melanda wilayah itu selama dua bulan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Tini Tadeus mengatakan, bencana itu terjadi dalam rentang waktu Desember 2017 hingga Januari 2018.

"11 warga dan ratusan rumah rusak, akibat petir, banjir dan tertimpa pohon," kata Tadeus kepada Kompas.com, Sabtu (10/2/2018) malam.

Baca juga : Hutan di Kawasan Puncak Rusak, Daerah Hilir Rawan Bencana

Tadeus merinci, korban yang tewas berasal dari Kabupaten Manggarai Barat (3 orang), Manggarai (1 orang), Kabupaten Kupang (4 orang), Timor Tengah Utara (1 orang), Malaka (1 orang), dan Timor Tengah Selatan (1 orang).

Sementara itu, lebih dari 500 rumah warga dan fasilitas umum yang rusak tersebar di Kabupaten Sumba Timur, Manggarai Barat, Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, dan Sikka.

Baca juga : Rekrut Tagana, Kemensos Bangun Kampung Siaga Bencana di Asmat

Selain korban jiwa, lanjutnya, ada warga mengungsi sebanyak 101 orang yang menyebar di dua kabupaten, yakni Timor Tengah Selatan dan Sumba Timur.

Tadeus menyampaikan, pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik yang disiapkan di setiap daerah.

"Kita sudah bantu terpal, perlengkapan bayi bagi warga yang ada balita dan masih koordinasi untuk bantuan beras," kata dia.

Kompas TV Mereka tidak bisa belajar di dalam ruang kelas sementara waktu karena ruang kelas mereka hancur tergerus arus Sungai Ngegong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com