Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Ribuan Orang, Hasto Ungkap Mimpi Megawati soal NTT kepada Presiden Jokowi

Kompas.com - 09/02/2018, 21:49 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.com - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu menjadi perhatian bagi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yang sejak awal sudah menitipkan khusus pembangunan NTT kepada Presiden Jokowi.

Saat bertemu dengan ribuan orang peserta konsolidasi pemenangan Pilkada Serentak NTT 2018 di kantor DPC PDI-P Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Jumat (9/2/2018), Hasto menceritakan saat dirinya berdialog dengan Megawati.

Hasto mengatakan, Megawati menyampaikan mimpinya soal NTT yang maju kepada Jokowi. NTT, disebut Megawati, memiliki tanah dan alam yang indah, penuh dengan sumber daya, serta rakyat yang ramah dan budaya yang kaya.

Di sisi lain, Megawati menyatakan bahwa NTT berbatasan dengan dua negara, yakni Australia dan Timor Leste, sehingga benar-benar bisa menjadi segitiga pertumbuhan ekonomi yang melibatkan Kupang-Dili (Timor Leste)-Darwin (Australia).

Baca juga: Hasto: Berbatasan dengan 2 Negara, PDI-P Siap Menangkan Pilgub NTT

Namun, NTT selalu bermasalah dengan infrastruktur dan kekeringan. Berbeda dengan Darwin dan Sydney yang terkoneksi dengan baik.

"Maka, Ibu Megawati mengingatkan Pak Jokowi agar pembangunan infrastruktur di NTT dilakukan. Infrastruktur kelautan dibangun agar industri kelautan dibangun yang mengembangkan pengolahan hasil laut," kata Hasto.

Tak heran bila Jokowi pun memberi perhatian khusus dan membangun berbagai infrastruktur di NTT. Megawati juga mengingatkan secara khusus agar Jokowi membangun pusat penelitian kelautan di NTT.

"Sehingga, seluruh potensi laut digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, lebih-lebih pariwisatanya," imbuh Hasto.

Atas hal itu pula, lanjut Hasto, PDI-P mengajukan pasangan Marianus Sae-Emilia Nomleni sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT, yang pasti sejalan dengan kepemimpinan Jokowi di pusat.

Baca juga: Fakta Seputar Pilkada NTT: Perang Bintang

NTT bersejarah bagi Indonesia

Menurut Hasto, PDI-P menjadikan NTT sebagai basis penting karena dari sisi sejarah, wilayah itu erat kaitannya dengan Indonesia.

Ketika dibuang oleh penjajah Belanda di Ende, NTT, Proklamator RI Bung Karno memahami ke-Indonesia-an. Di kota itu, Bung Karno melakukan perenungan sehingga melahirkan gagasan Pancasila sebagai dasar berdirinya negara Indonesia.

"Pancasila memastikan kita tak membedakan setiap warga negara atas status sosial, agama, dan jenis kelamin. Indonesia bukan hanya untuk orang Jawa, orang Batak, orang Minang, atau orang NTT sendiri, tapi untuk semuanya. All for one and one for all," jelasnya.

Di NTT-lah, kata Hasto, Bung Karno menemukan bahwa Indonesia bukanlah negara agama, melainkan negara kebangsaan, yang menyembah Tuhan dengan cara masing-masing. Ketuhanan yang dimaksudkan adalah ketuhanan tanpa egoisme agama, penuh toleransi, dan penuh nilai kemanusiaan.

"Bukan ketuhanan yang menganggap yang lain sebagai musuh. Ketuhanan yang dimaksud adalah yang berbudi pekerti, ketuhanan yang mencintai sesama," ucap Hasto.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com