Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tolong Pak, Kami Tidak Punya Apa-apa Lagi..."

Kompas.com - 09/02/2018, 06:31 WIB
Markus Makur,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BORONG,KOMPAS.com - "Pak, saya tidak punya apa-apa lagi. Saya tidak sanggup lagi merawat dan memandikan anak saya yang dipasung di belakang dapur."

Ucapan tersebut disampaikan berulang-ulang oleh Silvanus Sair (75), dengan deraian air mata di rumahnya, Kampung Puncak Weong, Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, akhir Januari lalu.

Silvanus merupakan ayah dari orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Wensesius Badik (41), yang dipasung di belakang dapur sejak 2012 atau 6 tahun lalu.

Sebenarnya, Badik sudah mengalami ODGJ sejak 16 tahun lalu. Suatu hari, tepatnya Minggu (17/10/2012), Badik mengamuk. Ia mengganggu dan melempari rumah warga di kampung itu. Sejak saat itu, warga dan keluarga sepakat untuk memasung Badik. 

(Baca juga : Kado Natal untuk Orang dengan Gangguan Jiwa di Flores dari Anggota DPR)

Pasung berbentuk balok berukuran 13 sentimeter pun dipasang di kaki Badik. Direkatkan oleh baut besar. 

Kondisi Badik terlihat memprihatinkan dan menyedikan. Apalagi ia dipasung beralaskan pelupuh. Pakaian yang ia kenakan selalu sama tak pernah ganti, kaus berkerah, celana oblong, dan kain sarong titoron untuk menutupi badannya saat tidur.

Setahun ini, Badik tidak dimandikan lagi. Karena saat dimandikan, ia selalu mengamuk dan kerap tak bicara jelas. Bahkan buang air besar (BAB) pun di tempat itu.

“Saya sudah tidak sanggup lagi menahan penderitaan yang dialami anak sulung saya," ucap sang ayah di rumahnya rumahnya yang beralaskan tanah, berdinding pelupuh bambu, dan beratapkan seng.

Ia berharap, ada seseorang atau instansi bahkan pemerintah yang rela menyembuhkan penyakit anaknya. Karena kini ia merasa sudah tak sanggup lagi merawatnya. Apalagi kini istrinya sedang sakit. 

Selama ini, Badik dirawat oleh sepasang orangtua renta itu. Mereka sekuat tenaga merawat sang anak dengan harapan suatu hari anaknya bisa sembuh. Namun kini, mereka merasa sudah tidak berdaya lagi. 

"Jujur, kami tak berdaya lagi. Tolong pak, kami tidak punya apa-apa lagi," tuturnya. 

(Baca juga : Mukjizat Tuhan Terus Bekerja dalam Orang yang Dilupakan... (2))

Karena bagaimanapun, Sair dan istrinya ikut menderita melihat kondisi Badik. Apalagi saat Badik minta makan, minum, dan rokok. Ia hanya bisa menangis. Ia ingin menolong melepaskan penderitaan sang anak, namun tak mampu. 

"Anak kami hanya memberikan kode apabila dia minta mandi beberapa tahun sebelumnya. Kini sudah setahun dia tidak mandi. Memang, untuk makan dan minum selalu kami layani. Sekali-kali dia minta rokok,” tuturnya.

Pendoa, sambung Sair, pernah datang ke rumahnya untuk memberikan pertolongan. Namun tak berhasil. Keluarga juga sudah berobat ke dukun di sekitar kampung maupun di luar kampung, sama pula tak berhasil. Bahkan petugas kesehatan pun pernah datang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com