Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisinya Terbawah dari Survei, Pasangan Hasanah Optimistis Elektabilitasnya Naik

Kompas.com - 08/02/2018, 14:58 WIB
Putra Prima Perdana,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), akan menggenjot popularitas dan elektabilitas pada awal musim kampanye Pilkada Jawa Barat 2018.

Sebab, beberapa hasil survei, termasuk Cyrus Network, menunjukkan pasangan Hasanah berada di posisi paling bawah dengan perolehan 2,5 persen.

Menanggapi hasil survei Cyrus Network tersebut, Hasan—sapaan akrab TB Hasanuddin—mengaku bersyukur pada akhirnya dia bersama pasangannya masuk dalam survei. 

“Enggak apa-apa, saya kan baru masuk dengan nol persen,” ujar Hasan saat ditemui seusai pengukuhan pengurus Paguyuban Pasundan di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (6/2/2018).

Jika Cyrus Network menyebut tingkat elektabilitas pasangan Hasanah hanya 2,5 persen, Hasan mengklaim bahwa dia dan pasangannya Anton Charliyan memiliki tingkat elektabilitas 8 persen.

“Saya ada pembandingnya, sekarang sudah di 8,5 persen dalam waktu dua minggu,” ungkapnya.

Baca juga: Siang Tadi, TB Hasanuddin dan Doel Sumbang Ngobrol tentang Jawa Barat 

Hasan mengaku tidak ambil pusing dengan hasil survei Cyrus Network. Menurut dia, hasil survei tersebut tidak bisa menjadi acuan pemenang Pilkada Jawa Barat.

“Saya juga dari akademisi, kalau setiap hari disurvei juga pasti beda (hasilnya), kalau bahan, sumber informasinya berbeda. Survei tidak berpengaruh kepada para pemilih,” jelasnya.

Sementara itu, Budiana, Wakil Ketua Bidang Komunikasi DPD PDI-P Jawa Barat sekaligus Ketua Tim Media pasangan Hasanah, mengatakan, pasangan Hasanah tidak mempersoalkan hasil survei itu. 

“Hari ini di-tracking elektabilitas Hanasah memang sedang ada di bawah. Tapi, bagi mereka bukan jadi persoalan untuk terus melangkah melakukan perlawanan untuk menang,” kata Budiana, di Bandung, Kamis (8/2/2018).

Lebih lanjut, Budiana menambahkan, salah satu strategi yang akan digunakan untuk menggenjot elektabilitas dan popularitas pasangan Hasanah adalah dengan memanfaatkan keringanan dari KPU yang membolehkan kampanye di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat tanpa menerapkan sistem zonasi.

“Kalau tidak salah, metode kampanye tidak terjadi secara zonasi, tapi bebas bisa dilakukan empat pasangan ini. Sehingga, ini jadi hal menarik dari sisi semakin luas. Kita bisa melakukan pendekatan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Baca juga: Duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan Tak Khawatir Dihantam Isu SARA di Jabar

Budiana optimistis dalam waktu satu bulan pasangan Hasanah bakal mengubah hasil survei.

“Bulan Maret akan terjadi lonjakan-lonjakan. Dari sisi popularitas di media, pantauan internal kami melihat tren popularitas semakin naik. Pak Anton juga terus mendongkrak,” akunya.

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan survei terbaru Cyrus Network, suara calon pemilih pra-Pilkada Jawa Barat mengelompok pada pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (45,9 persen) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (40,9 persen).

Baca juga: PDI-P Usung TB Hasanuddin dan Anton Charliyan untuk Pilkada Jabar

Kompas TV PDI Perjuangan Minggu (7/1) siang mengumumkan lima pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pilkada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com