Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesuai Mimpi Jokowi, Pemkot Solo Bangun Masjid Bermenara Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 05/02/2018, 17:33 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis


SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Solo membangun Masjid Taman Sriwedari yang diklaim memiliki menara tertinggi di Indonesia, yaitu 114 meter.

Pembangunan masjid yang berada di lokasi eks Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari itu sebagai bagian mewujudkan mimpi Presiden Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Pembangunan masjid di pinggir jalan protokol ini merupakan tuntutan warga sejak Pak Jokowi jadi wali kota. Pasalnya, di pinggir jalan protokol Slamet Riyadi tidak ada masjid. Pembangunan ini juga cita-citanya Pak Jokowi," ujar Ketua Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Kota Solo, Achmad Purnomo, di sela peletakan batu pertama di Sriwedari, Solo, Senin (5/2/2018) siang.

Purnomo mengatakan, Presiden Jokowi juga membantu pembangunan masjid yang total menelan anggaran Rp 161,5 miliar itu. Terlebih lagi, pembangunan masjid itu merupakan salah satu ide orang nomor satu RI itu saat menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Tentunya beliau membantu. Pasalnya, pembangunan masjid ini idenya Pak Jokowi yang disampaikan kepada Habib Novel," ungkap Purnomo.

Purnomo menjelaskan, dana pembangunan masjid itu bersumber dari CSR, BUMN, dan pihak lain. Hingga kini, total dana yang terkumpul sebesar Rp 160 miliar.

Baca juga: Lahan Bekas Tempat Hiburan Digunakan untuk Bangun Masjid Rp 151 Miliar

Menurut Purnomo, sebelumnya anggaran pembangunan masjid yang dibangun selama dua tahun itu sebesar Rp 151 miliar. Anggaran itu membengkak menjadi Rp 162,5 lantaran ada perubahan ketinggian fisik menara masjid dari 99 meter menjadi 114 meter.

Untuk desainnya, Purnomo mengatakan, masjid yang berdiri di atas tanah seluas 17.000-an meter persegi itu nantinya menggunakan arsitektur Jawa dengan ukiran gaya mataraman.

Khusus bangunannya, terdiri dari lantai atas seluas 2.065 meter persegi dan lantai bawah seluas 2.165 meter persegi.

"Kalau sudah jadi nanti bisa menampung 7.000-an jemaah dan nantinya bisa menjadi destinasi wisata baru di Solo. Lewat menara, orang bisa menikmati pemandangan Kota Solo," ungkap Purnomo.

Purnomo yang juga menjabat Wakil Wali Kota Solo mengatakan, dari lima menara yang dibangun, salah satunya memiliki ketinggian 114 meter. Ketinggian menara itu sesuai jumlah surat dalam Al Quran, yaitu 114 surat.

Bagi Purnomo, pembangunan Masjid Taman Sriwedari tidak mengurangi sejarah Sriwedari yang dulunya menjadi taman rakyat. Apalagi sebelum membangun, tim sudah melakukan perbandingan ke Masjid Demak, Kudus, Lasem, Pekan Baru, dan Rokan.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan panitia pembangunan berada di lokasi pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Kota Solo, Senin (5/2/2018) siang.KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan panitia pembangunan berada di lokasi pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Kota Solo, Senin (5/2/2018) siang.

 

Izin pembangunan masjid

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku sudah memberi tahu pembangunan masjid itu ke Jakarta.

"Kalau Presiden untuk membangun masjid pasti menyetujui. Saya tidak memiliki kepentingan lain, kecuali menyelesaikan apa yang pernah dibicarakan dengan Habib Novel pernah omong dengan wali kota yang saat ini menjadi presiden," jelas Rudy.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com