Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Hasan: Ormas-ormas Besar Mulai Tidak Didengar

Kompas.com - 05/02/2018, 16:04 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, secara struktural organisasi masyarakat (ormas) mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Menurutnya, kebaradaan ormas mulai tidak didengar akibat kesenjangan sosial yang terjadi.

"Masyarakat mulai tidak percaya kepada ormas-ormas secara struktural. Ormas-ormas besar mulai tidak didengar. Pengurus-pengurus struktural mulai ditinggalkan," katanya dalam konsolidasi partai di Gedung Kartini, Kota Malang, Senin (5/2/2018).

Zulkifli lantas mencontohkan terjadinya demo besar-besaran di Munomen Nasional (Monas) Jakarta untuk menuntut diadilinya Basuki Tjahaja Purnama karena dianggap menistakan agama.

Demo itu, menurut Zulkifli, menunjukkan bahwa ormas-ormas besar mulai tidak didengar. Sebab, sejumlah ormas besar waktu itu meminta supaya warganya tidak melakukan demo. Namun kenyataannya peserta unjuk rasa malah banyak.

"Contoh, dilarang demo di Monas, yang datang jutaan. Diminta tidak reuni 212, yang datang jutaan. Diminta untuk tidak demo Palestina di Monas, yang datang 5 juta orang. Orang mulai ragu dengan ormas-ormas besar secara struktural. Orang mulai percaya pada tokoh-toloh yang kultural," jelasnya.

Baca juga : Kapolri: Tak Ada Sedikitpun Niat Saya Kesampingkan Ormas Islam Selain NU dan Muhammadiyah

Selain kesenjangan sosial, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu juga menyampaikan adanya kesenjangan ekonomi dan kesenjangan politik yang sedang dihadapi Indonesia.

Untuk kesenjangan ekonomi, ia mengungkapkan masih ada jarak antara yang kaya dan yang miskin. Ia lantas mengkritik kebijakan pemerintah yang masih melakukan impor besar-besaran. Seperti impor beras, garam dan daging sapi.

"Kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin. Antara Jawa dan luar Jawa. Kesenjangan antara barat dan timur," katanya di hadapan sejumlah kadernya.

Sementara untuk kesenjangan politik, Zulkifli menyesalkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap partai politik. Apalagi, keputusan-keputusan yang diambil partai politik kadang tidak mencerminkan harapan masyarakat.

"Rakyat mulai tidak percaya kepada partai politik. Rakyat mulai hilang kepercayaannya kepada anggota DPR. Karena apa yang diharapkan rakyat, apa yang diinginkan rakyat beda dengan apa yang diputuskan partai politik," ungkapnya.

Baca juga : Pemohon Gugatan UU Ormas Minta MK Lebih Bijak dan Proporsional

Ia lalu memperingatkan supaya tiga kesenjangan yang dihadapi Indonesia itu segera diatasi.

"Kalau tiga kesenjangan ini terus kita biarkan tentu lampu kuning, bukan kartu kuning. Lampu kuning," ungkapnya.

Kompas TV Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyayangkan aksi bentrokan antar ormas yang terjadi di Kantor Pemerintahan Kota Bekasi Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com