Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Sinyal di Dinding Jendela Rumah

Kompas.com - 04/02/2018, 09:01 WIB
Markus Makur

Penulis


BORONG, KOMPAS.com - Siang itu, Rabu (31/1/2018), Benediktus Adeni (38) dan Levi Be Taja (25) beranjak dari rumah saudara mereka di Kampung Kelok, Kelurahan Tiwu Kondo, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, yang tidak ada sinyal di telepon seluler menuju Kampung Rai Kembang, ibu kota Kecamatan Elar.

Keduanya sudah empat hari berada di Kecamatan Elar untuk melaksanakan tugas sekaligus menjelajahi pelosok dan kampung-kampung di kecamatan tersebut.

Selama empat hari itu juga mereka tidak bisa berkomunikasi dengan anak, istri, dan keluarga di Kampung Mbapo, Desa Lembur, Kecamatan Kota Komba, serta saudara mereka yang berada di Kota Borong ataupun kota lain di Indonesia.

Biasanya Adeni dan Taja selalu memberikan informasi melalui pesan singkat atau telepon menggunakan ponsel ketika berada tak jauh dari kampung, juga ketika ada kegiatan di Kota Borong.

Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan tidak ada jaringan atau sinyal saat berada di Kecamatan Elar. Satu-satunya jaringan ponsel di wilayah Manggarai Timur adalah jaringan milik suatu perusahaan telekomunikasi.

Satu-satunya cara menghibur diri mereka dengan mendengar musik di ponsel sambil mencari tahu informasi kepada saudara mereka tentang di mana jaringan sinyal ada di sekitar Kecamatan Elar. 

"Saya sudah empat hari berada di Kecamatan Elar, Manggarai Timur, sejak datang hari Minggu (28/1/2018) bersama dengan saudara saya, Levi Be Taja. Sudah empat hari tidak bisa berkomunikasi dengan anak dan istri serta saudara yang berada di kampung maupun di Kota Borong serta saudara lain yang berada di seluruh Indonesia," jelas Adeni saat ditemui Kompas.com di sebuah rumah di Kampung Rai Kembang, Kelurahan Tiwu Kondo, Kecamatan Elar, Manggarai Timur, Rabu (31/1/2018).

Baca juga: Medan Terjal dan Sinyal Sulit, Patok Batas Negara Ini Sudah 5 Tahun Tak Dicek

Dia merasa terkejut saat mendapat informasi dari warga Elar bahwa ada sebuah rumah di sekitar Kampung Rai Kembang yang terdapat sinyal dan bisa melakukan komunikasi di dinding jendela rumah tersebut.

Ketika ada sinyal di dinding jendela, lanjut Adeni, dia merasa puas bisa memberikan informasi kepada istri, anak, dan keluarga di kampung tentang keadaan, cuaca, serta kondisi geografis di Kecamatan Elar melalui pesan singkat ataupun telepon.

"Walaupun jaringan di handphone naik turun dengan ditandai satu atau dua kotak jaringan, tetapi yang terpenting bisa berkomunikasi dengan keluarga dari pelosok-pelosok Kecamatan Elar. Itulah kondisi riil di kampung yang jauh dari kota. Kalau ke pedalaman dan pelosok-pelosok Manggarai Timur sebaiknya bawa sekaligus dengan sinyal, he-he-he," ujarnya sambil melucu.

Adeni menjelaskan, saat berkomunikasi di dinding jendela, di luar rumah itu ada sekitar 10 orang ibu sedang menyiangi rumput di lahan persawahan yang hijau pada hari itu.

"Mereka semua memperhatikan saya dan saudara saya yang sedang berkomunikasi di dinding jendela. Mereka melihat saya dari lahan persawahan itu karena saya sangat bahagia bisa berkomunikasi dengan keluarga. Mereka terus melihat saya ketika asyik berbicara melalui pesan suara walaupun wajah tak kelihatan," tuturnya.

Adeni menjelaskan, setelah selesai berkomunikasi dengan keluarga, dia mencoba membuka jaringan internet untuk mencari berita.

Berita-berita yang dicari yaitu seputar pemilihan calon cubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur serta calon bupati dan wakil bupati Manggarai Timur 2018.

“Saya juga membuka Facebook untuk membaca informasi dari teman-teman di dunia maya. Tetapi, sinyalnya parah dan akhirnya saya hanya bisa memakai handphone untuk mengirim pesan singkat dan telepon, ucap Adeni.

Baca juga: Butuh Pemimpin yang Progresif untuk Meretas Keterisolasian Manggarai Timur

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com