Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Pelaku Penebangan Liar di Bumi Pase

Kompas.com - 02/02/2018, 09:22 WIB
Masriadi

Penulis


ACEH UTARA, KOMPAS.com - Puluhan batang kayu terikat rapi di terusan Krueng (sungai) Ara Kundo, di Desa Leubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Kamis (1/2/2018). Tak mudah menyusuri hutan pedalaman itu.

Tim Subdit IV Tindak Pidana Tertentu Polda Aceh yang dipimpin Kompol Guntur M Tariq, dibantu Wakil Kepala Polres Aceh Utara Kompol Suwalto bersama timnya, menyusuri hutan hingga sungai. Mereka mengendap dan memastikan bahwa kayu itu tidak memiliki dokumen yang sah.

Setelah dihitung, ternyata ada 50 batang balok kayu bulat dan 60 batang kayu gelondongan berbagai jenis. Kayu itu akan diangkut ke salah satu panglong (perusahaan penebangan kayu) di pedalaman kabupaten itu.

“Khusus kasus kayu di sungai itu ditangani Polda Aceh, ditangkap pekan lalu,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Aceh Utara, Iptu Rezky Kholidiansyah, Kamis (1/2/2018).

Seusai menemukan kayu di sungai itu, tim lalu menyita puluhan batang kayu di sebuah panglong milik pria berinisial T (40), warga Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.

“Ini sedang dianalisis oleh tim dari Dinas Perkebunan Aceh Utara asal muasal kayu. Untuk memastikan ini kayu berasal dari hutan lindung dan hasil dari perambahan hutan,” ujar Rezky.

Baca juga: Hadang Truk, Perhutani Gagalkan Pencurian Kayu Jati

Adapun pemilik panglong masih berstatus sebagai saksi. Upaya perburuan kayu ilegal ini pun merambat ke kota. Di sebuah panglong kayu di Lhoksukon, Aceh Utara, milik Z (40), polisi menyita 2,5 ton kayu. Kayu itu diangkut ke dalam truk oleh dua pria berinisial N (30) dan I (27) asal Lhoksukon, Aceh Utara.

“Petugas kami itu menyisir sungai, hutan, hingga panglong untuk pemberantasan penebangan liar ini. Kami berkomitmen mengusut tuntas semua kasus penebangan ilegal di Aceh Utara,” ucap Wakapolres Aceh Utara Kompol Suwalto.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh, M Noer, menyebutkan, Kabupaten Aceh Utara memiliki hutan seluas 36.794 hektar.

Jumlah itu terdiri dari hutan lindung 8.540 hektar, hutan produksi 27.461 hektar, dan kawasan konservasi 793 hektar. Walhi memandang persoalan penebangan liar menjadi masalah lama yang tak kunjung tuntas.

“Salah satu penyebab banjir Aceh Utara dari waktu ke waktu kian meluas dan berlangsung dalam waktu lama itu disebabkan jumlah hutan kian menyusut. Ini perlu ditangani serius, termasuk oleh jajaran eksekutif di Aceh Utara,” tutur M Noer.

Kini, perburuan terhadap penebang kayu secara ilegal terus dilakukan polisi. Mereka berburu di kawasan hutan di bumi yang disebut Bumoe Samudera Pasai itu. Tak mudah, tetapi harus terus dilakukan agar tidak terus terjadi banjir dan penegakan hukum ditegakkan di atas segalanya.

Kompas TV Petugas KLHK Riau Gerebek Gudang Kayu Ilegal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com