Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: Masih Banyak Perusahaan Anggap Enteng Fasilitas K3

Kompas.com - 01/02/2018, 14:40 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri mengungkapkan, masih banyak perusahaan yang menganggap fasilitas keamanan dan keselamatan kerja (K3) sebagai beban yang membutuhkan biaya banyak.

Kondisi demikian membuat angka kecelakaan kerja di Indonesia masih terbilang tinggi.

“Ini tidak boleh lagi (dianggap enteng). Fasilitas K3 menjadi keharusan, sebagai investasi,” kata Hanif Dhakiri saat memimpin apel bulan K3 di PLTU Air Anyir Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (1/2/2018).

Hanif mengungkapkan, meskipun memperlihatkan tren penurunan, angka kecelakaan kerja masih mengkhawatirkan. Pada 2015, kecelakaan kerja menimpa lebih dari 110.000 orang.

Baca juga: Seringnya Kecelakaan Proyek Infrastruktur karena K3 Diabaikan

 

Pada 2016 tercatat lebih dari 105.000 orang dan selama 2017 turun menjadi lebih dari 80.000 korban kecelakaan kerja. Korban sebagian besar meninggal dunia, cacat fisik, dan menderita luka-luka.

“Kesadaran K3 tidak hanya bagi pengusaha, tapi juga para pekerjanya. Ada manajemen dan peralatan memadai yang harus disediakan,” papar Hanif.

Menurut Hanif, standar keselamatan kerja sebuah perusahaan akan menjadi tolok ukur dalam transaksi internasional. Ada kesepakatan yang dibangun, tidak hanya memperhatikan kualitas produk, tetapi juga standar keselamatan para pekerjanya.

Terkait keselamatan kerja, petugas PLN di lapangan termasuk yang berisiko tinggi. Menaker Hanif menilai sejauh ini standar yang diterapkan sudah sesuai prosedur.

Kompas TV Lemahnya pengawasan diduga menjadi salah satu faktor penyebab robohnya beton LRT yang menghubungkan Veldrome Rawamangun ke Kelapa Gading.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com